Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simak Strategi Panin AM Tarik Minat Investor Modal Jumbo

Panin AM akan terus meningkatkan pelayanan dan kualitas produk guna menjaring lebih banyak investor, terutama investor-investor dengan dana besar, baik institusi maupun ritel.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Panin Asset Management optimistis jumlah investor pada instrumen reksa dana akan terus tumbuh sepanjang tahun 2022. Sejumlah strategi telah disiapkan untuk menjaring lebih banyak investor, terutama pemilik modal jumbo.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menuturkan, pertumbuhan investor reksa dana pada tahun ini masih sangat positif. Hal ini ditopang oleh perkembangan teknologi yang memudahkan proses investasi pada instrumen ini.

“Prospeknya masih baik, pemasaran melalui aplikasi memudahkan pembukaan rekening sehingga masih bisa terus tumbuh,” jelas Rudiyanto saat dihubungi, Rabu (23/3/2022).

Rudiyanto menuturkan, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan dan kualitas produk guna menjaring lebih banyak investor. Hal tersebut terutama dilakukan guna menarik investor-investor dengan dana besar, baik institusi maupun ritel.

Menurutnya, kualitas pelayanan perusahaan melalui tenaga pemasar dan tim pengelola menjadi salah satu aspek penting yang mempengaruhi minat investor.

“Upaya ini juga perlu dibarengi dengan kinerja yang baik pula, karena mereka memiliki akses luar ke berbagai produk termasuk ke luar negeri,” katanya.

Seiring dengan hal tersebut, Panin AM telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menyerap investor. Salah satunya adalah bekerja sama dengan perbankan yang memiliki akses langsung ke segmen investor tersebut.

Selain itu, pihaknya juga akan menawarkan produk-produk reksa dana dengan potensi return yang maksimal. Beberapa jenis reksa dana yang cukup menarik di mata investor dengan modal besar menurut Rudiyanto adalah produk dengan denominasi dolar AS seperti syariah efek global, ataupun kontrak pengelolaan dana atau KPD.

Adapun, dana kelolaan reksa dana masih cenderung menurun tipis sepanjang tahun 2022. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan industri per 28 Februari 2022 ada di posisi Rp570,83 triliun.

Realisasi tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan catatan per akhir Januari 2022 sebanyak Rp574,63 triliun.

Reksa dana dana saham juga mencatatkan kinerja yang negatif. Tercatat, dana kelolaan reksa dana saham adalah sebesar Rp128,18 triliun, turun dari posisi akhir Januari 2022 sebanyak Rp132,1 triliun.

Penurunan juga terjadi pada reksa dana pendapatan tetap atau fixed income fund. Tercatat, jumlah dana kelolaan reksa dana pendapatan tetap pada akhir Februari 2022 turun menjadi Rp151,80 triliun dari posisi Rp154,52 triliun.

Sementara itu, dana kelolaan reksa dana terproteksi atau capital protected fund tercatat turun dari Rp102,25  triliun pada akhir Januari 2022 menjadi Rp100,94 triliun. 

Selanjutnya, dana kelolaan reksa dana pasar uang terpantau naik menjadi Rp114,16 triliun dari sebelumnya Rp112,68 triliun.

Adapun, reksa dana campuran atau mixed asset fund juga mencatatkan kenaikan tipis dari Rp26,19 triliun menjadi Rp26,9 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper