Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Tinggi, Kirana Megatara (KMTR) Bidik Laba Tumbuh 5 Persen Tahun Ini

Target PT Kirana Megatara Tbk. (KMTR) ditetapkan dengan melihat rerata harga karet bulanan pada Januari–Februari 2022 yang masih meningkat dibandingkan Desember 2021
Salah satu fasilitas pabrik potongan karet  PT Kirana Megatara Tbk. (KMTR) di Lampung Tengah/Dok.Perusahaan.
Salah satu fasilitas pabrik potongan karet PT Kirana Megatara Tbk. (KMTR) di Lampung Tengah/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen dan pengolahan karet PT Kirana Megatara Tbk. (KMTR) menargetkan kenaikan laba sebesar 5 persen pada 2022.

Dikutip dari bahan paparan publik perusahaan, Selasa (22/3/2022), target perusahaan ditetapkan dengan melihat rerata harga karet bulanan pada Januari–Februari 2022 yang masih meningkat dibandingkan Desember 2021. Hal tersebut merupakan indikator permintaan karet masih tetap positif.

Seiring dengan pandemi virus corona yang masih berjalan dan sentimen masalah logistik dunia, KMTR menganggarkan kenaikan penjualan quantum sebesar 2 persen pada 2022 dibandingkan dengan 2021.

“Namun, dengan asumsi harga karet tahun ini yang lebih tinggi dari 2021, maka anggaran nilai penjualan meningkat sebesar 10 persen,” jelas manajemen KMTR.

Guna mencapai target pertumbuhan laba, perusahaan telah menyiapkan beberapa strategi. Pertama, meningkatkan proses negosiasi dengan pelanggan. Kedua, meningkatkan hubungan kerja sama dengan pemasok.

Sementara itu, yang terakhir, melakukan efisiensi pada biaya produksi dan administrasi.

Sepanjang tahun lalu, KMTR mencetak peningkatan penjualan bersih sebesar Rp12,31 triliun pada 2021. Penjualan ini meningkat 40 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp8,79 triliun.

Manajemen KMTR memaparkan, pertumbuhan ini disebabkan kenaikan penjualan secara quantum sebesar 9,8 persen dan kenaikan rata-rata harga jual di tahun 2021 sebesar 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski demikian, laba bruto perusahaan terpantau turun 19 persen dari Rp786,26 miliar menjadi Rp635,06 miliar di tahun 2021.

Laba bersih perusahaan juga tercatat turun 59 persen secara tahunan dari Rp197,49 miliar di 2020 menjadi Rp81,52 miliar di akhir tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper