Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitratel (MTEL) RUPST April 2022, Mau Bagikan Dividen hingga Rp966 Miliar

Mitratel (MTEL) bakal mengusulkan dividen payout ratio hingga 70 persen dalam RUPST.
Seremoni pencatatan saham perdana PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel di Bursa Efek Indonesia, Senin (22/11/2021)./Istimewa
Seremoni pencatatan saham perdana PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel di Bursa Efek Indonesia, Senin (22/11/2021)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) alias Mitratel bakal melaksanakan RUPST pada 22 April 2022. Salah satu agendanya persetujuan pembagian dividen.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dilakukan oleh MTEL melalui Bursa Efek Indonesia, direksi MTEL mengumumkan rencana untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2021 perseroan pada Jumat, tanggal 22 April 2022 mendatang.

Pemanggilan rapat akan dilakukan melalui situs web PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Bursa Efek Indonesia, dan situs web MTEL pada 31 Maret 2022.

Chief Investment Officer Dayamitra Telekomunikasi Hendra Purnama mengungkapkan perseroan bakal mengusulkan dividen payout ratio hingga 70 persen dalam RUPST.

"Dividen kami juga bagus di 2021, kami proposing maksimum 70 persen akan dilaksanakan sekitar RUPST bulan depan," tuturnya, dikutip Kamis (17/3/2022).

Mitratel mencatatkan peningkatan kinerja pada tahun 2021. Laba bersih Mitratel tahun 2021 melonjak 129,4 persen menjadi Rp1,38 triliun, dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp602 miliar.

Selanjutnya, pemegang saham yang berhak menghadiri dan memberikan suara dalam rapat, namanya harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan atau rekening efek di KSEI pada 30 Maret 2022 pukul 16.15 WIB.

Pada 2022, MTEL optimistis akan keberlanjutkan pertumbuhan kinerja Perseroan. MTEL menetapkan target peningkatan pendapatan sebesar 10 persen, jauh melampaui rata-rata pertumbuhan industri yang diperkirakan sekitar 5-6 persen.

Pertumbuhan signifikan ini didukung oleh 750 pembangunan menara baru (build to suit), 3.000 kolokasi organik, serta akuisisi 3.000 tower anorganik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper