Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Kenaikan Suku Bunga The Fed, Trimegah AM Atur Strategi Reksa Dana Obligasi

Trimegah selalu memiliki pandangan bahwa di tengah-tengah era kenaikan suku bunga oleh The Fed, pasar obligasi akan mengalami tantangan.
Direktur Utama Trimegah AM Anthony Dirga dalam press conference Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, Selasa (9/2/2021)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami
Direktur Utama Trimegah AM Anthony Dirga dalam press conference Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index, Selasa (9/2/2021)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami

Bisnis.com, JAKARTA – PT Trimegah Asset Management mengaku telah mengantisipasi adanya kenaikan suku bunga oleh The Fed, dan oleh karena itu, perusahaan menggunakan strategi defensif untuk meracik produk-produk reksa dana berbasis obligasi.

Direktur Utama Trimegah Asset Management Antony Dirga menyampaikan bahwa mulai awal tahun ini Trimegah selalu memiliki pandangan bahwa di tengah-tengah era kenaikan suku bunga oleh The Fed, pasar obligasi akan mengalami tantangan.

Hal tersebut dikarenakan imbal hasil atau yield obligasi yang bergerak ke atas akan melemahkan kinerja obligasi termasuk pada produk reksa dana berbasis obligasi.

“Oleh sebab itu, reksa dana obligasi kami memiliki strategi yang defensif dengan memperpendek durasi portofolio dan fokus pada obligasi korporasi yang memiliki fundamental yang baik,” ungkap Antony kepada Bisnis, Rabu (16/3/2022).

Antony pun mengakui sejalan dengan strategi defensif dari Trimegah, kinerja produk reksa dana berbasis obligasi pun memiliki kinerja yang berada di atas rata-rata.

Produk reksa dana obligasi Trimegah menurutnya yang banyak diminati investor adalah Trimegah Fixed Income Plan, reksa dana yang memberikan PHI 1 persen setiap 3 bulan dan juga memberikan proteksi asuransi jiwa gratis sampai dengan 1 milyar bagi pemegang unit penyertaan.

Sementara itu, Antony mengungkapkan potensi kinerja reksa dana saham dan campuran menurutnya masih cukup baik, karena masih banyak sektor yang berpotensi memiliki kinerja yang baik, terutama di tengah situasi harga komoditas yang cenderung tinggi.

Trimegah pun masih belum mengubah target IHSG untuk akhir tahun, yaitu di level 7.800.

“Tentunya jika ini tercapai, kinerja reksa dana saham dan campuran akan sangat baik di tahun ini,” ungkap Antony.

Dia pun menyarankan investor untuk berinvestasi di produk reksa dana sesuai dengan risk appetite dan kebutuhan investasi masing-masing.

Contohnya, untuk tipe investor yang konservatif, Antony menyarankan sebaiknya lebih banyak berinvestasi pada reksa dana pasar uang dan obligasi. Sebaliknya tipe investor yang agresif dapat mengalokasikan dana lebih banyak pada reksa dana saham dan campuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper