Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Mantap, Simak Rekomendasi Saham Mitratel (MTEL)

Analis menilai fundamental kinerja Mitratel (MTEL), anak usaha Telkom, terbilang positif.
(Ki-Ka) Direktur Operasi dan Pembangunan Mitratel Pratignyo Arif Budiman, Direktur Bisnis Mitratel Noorhayati Candrasuci, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel Ian Sigit Kurniawan saat press conference pencatatan saham perdana di Jakarta, Senin (22/11/2021)/Dok. Perusahaan
(Ki-Ka) Direktur Operasi dan Pembangunan Mitratel Pratignyo Arif Budiman, Direktur Bisnis Mitratel Noorhayati Candrasuci, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Mitratel Ian Sigit Kurniawan saat press conference pencatatan saham perdana di Jakarta, Senin (22/11/2021)/Dok. Perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menghasilkan pertumbuhan kinerja sepanjang 2021. Sahamnya mendapatkan rekomendasi beli.

Analis Senior Pasar Modal Samuel Sekuritas Indonesia, Yosua Zisokhi mengungkapkan secara fundamental MTEL cukup baik.

“Kalau saya lihat, secara fundamental cukup oke dan masih ada ruang bagi saham MTEL bergerak naik. Itu karena saham MTEL cukup murah di harga sekarang secara valuasi," ujar Yosua dalam keterangan pers, Rabu (16/3/2022).

Pada 2021, MTEL memperoleh dana initial public offering (IPO) sebesar Rp18,8 triliun. Dengan dana IPO sebesar itu, lanjutnya akan dapat dikelola untuk memperoleh menara baru guna mendongkrak pendapatan ke depan.

Mitratel membukukan pertumbuhan pendapatan 2021 sebesar 11 persen menjadi Rp6,87 triliun, jika dibandingkan 2020 sebesar Rp6,18 triliun. MTEL juga berhasil meningkatkan EBITDA pada 2021 mencapai Rp5,18 triliun, meningkat 23,9 persen dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp4,18 triliun.

Selain itu, MTEL juga melakukan banyak efisiensi, terutama dari depresiasi. Itu membuat laba bersih MTEL meningkat signifikan mendekati 130 persen menjadi Rp1,38 triliun, dibandingkan 2020 sebesar Rp602 miliar.

Ini diikuti margin laba bersih MTEL yang meningkat mencapai 20,1 persen tahun lalu, dari sebesar 9,7 persen pada 2020.

“Pencapaian kinerja MTEL tahun 2021 melebihi ekspektasi kami, tadinya diperkirakan sedikit di bawah itu. Tapi secara umum sangat bagus bagi MTEL untuk memulai 2022,” katanya.

Pada 2021, MTEL mengakuisisi 8.139 menara Telkomsel dan 798 tower Telkom. Hal ini membuat pendapatannya tumbuh. Pendapatan itu didapat MTEL dari penyewaan kontrak menara dengan durasi sekitar 10 tahun.

“Jadi otomatis, dalam 10 tahun ke depan, MTEL mendapatkan pendapatan sebesar yang didapat tahun 2021. Nah, untuk menambah pendapatan dan laba bersih, MTEL cukup menambah sekitar 500-750 menara baru per tahun. Itu sudah sangat baik,” katanya.

Yosua menambahkan, konsolidasi yang dilakukan oleh Grup Telkom membuat Mitratel sangat kuat. Jika dibandingkan dengan yang lain, MTEL menjadi salah satu yang terbesar, sehingga daya tawar MTEL cukup kuat karena Telkomsel menjadi tulang punggung dari pendapatan MTEL.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper