Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Rugi Rp11 Triliun, Begini Rencana GoTo Bukukan Laba

Calon emiten PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) masih mencatatkan kerugian hingga akhir September 2021.
Gojek resmi mengumumkan kolaborasi dengan Bank Jago, Kamis (22/7/2021). Integrasi tahap awal dengan aplikasi Jago akan melengkapi opsi pembayaran non-tunai yang tersedia di aplikasi Gojek. /Dok. Bank Jago
Gojek resmi mengumumkan kolaborasi dengan Bank Jago, Kamis (22/7/2021). Integrasi tahap awal dengan aplikasi Jago akan melengkapi opsi pembayaran non-tunai yang tersedia di aplikasi Gojek. /Dok. Bank Jago

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) masih mencatatkan kerugian hingga akhir September 2021. GoTo tercatat membukukan pendapatan bersih Rp3,4 triliun dengan rugi bersih Rp11,58 triliun hingga September 2021.

Direktur Utama GoTo Gojek Tokopedia Andre Soelistyo mengatakan, pihaknya telah memetakan bagaimana GoTo meraih profit.

"Dengan adanya sinergi yang unik di ekosistem, kami sudah melihat akselerasi spending untuk user kami, saat kami menawarkan produk di ekosistem ini, meningkat cepat pascamerger," kata Andre, Selasa (15/3/2022).

Dia menyebut, pertumbuhan dari growth transaction value (GTV) atau transaksi bruto perseroan terakselerasi seiring bertambahnya pengguna. Meski demikian, kata dia, take rate atau komisi yang bisa didapatkan perseroan masih dikategorikan lebih rendah dari pemain serupa.

"Berarti, dengan inovasi lebih bagus, market penetration semakin matang, kesempatan kami meningkatkan komisi itu akan semakin cepat. Ini bukan hanya meningkatkan angka, tapi juga inovasi produk baru dan value added services," tuturnya.

Andre optimistis, seiring peningkatan take rate tersebut, pendapatan bruto perseroan akan meningkat lebih cepat daripada peningkatan GTV atau transaksi bruto.

Sementara itu, Direktur GoTo Gojek Tokopedia Kevin Aluwi menuturkan, setiap kuartal kinerja GoTo mengalami perbaikan.

"Setiap kuartal kami tingkatkan monetisasi, kami cari efisiensi tersebut. Kami yakin dalam jangka menengah, sustainabilitas atau profitabilitas itu akan datang," kata dia.

Adapun berdasarkan prospektusnya, GoTo menyampaikan rugi bersih perusahaan terutama disebabkan oleh pengembangan kegiatan operasional, penawaran produk, basis dan jejaring konsumen. Lalu, kerugian juga disebabkan biaya penjualan dan pemasaran untuk meningkatkan basis konsumen, biaya penyusutan dan amortisasi sehubungan dengan perangkat lunak.

Penyebab kerugian lainnya adalah biaya pengembangan teknologi dan infrastruktur dan beban gaji dan imbalan karyawan untuk merekrut talenta industri yang berkualitas.

Manajemen GoTo juga tidak dapat menjamin akan dapat membukukan laba bersih di masa mendatang. Menurut manajemen, kemampuan perusahaan untuk mencapai profitabilitas sebagian besar bergantung pada kemampuan perseroan untuk mengembangkan dan memasarkan bisnisnya secara efisien serta mengoptimalkan sumber dayanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper