Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihantam Panic Selling Saham Teknologi, Bursa China Anjlok

Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 2,6 persen, sedangkan indeks CSI 300 terkoreksi 3,06 persen.
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual saham teknologi China terus berlanjut pada perdagangan Senin (14/3/2022) di tengah kekhawatiran terhadap risiko sanksi Rusia karena kedekatan Beijing dengan Kremlin.

Berdasarkan data Bloomberg, Indeks Shanghai Composite ditutup melemah 2,6 persen, sedangkan indeks CSI 300 terkoreksi 3,06 persen. Di Hong Kong, indeks Hang Seng anjlok 5,13 persen, sedangkan indeks Hang Seng Tech merosot lebih dari 9 persen

Anjloknya bursa China ini menyusul laporan yang menunjukkan Rusia telah meminta bantuan militer China untuk perangnya di Ukraina. Pelaku pasar khawatir bahwa potensi tawaran Beijing terhadap Vladimir Putin dapat membawa reaksi global terhadap perusahaan-perusahaan China, bahkan sanksi.

Laporan tersebut datang di atas serentetan kekhawatiran akan peraturan. Komisi Sekuritas dan Bursa AS pekan lalu menyebut sejumlah saham-saham China yang akan mendapat tindakan keras terhadap perusahaan asing yang menolak untuk membuka laporan keuangan kepada regulator.

Selain itu, wabah Covid-19 yang berkembang di China dan penguncian di pusat teknologi Shenzhen mengaburkan prospek pendapatan.

“Pada tahap ini, kami masih melihat sector teknologi sangat rentan,” kata kepala investasi Power Pacific Investment Management, Jun Li, dilansir Bloomberg, Senin (14/3/2022).

Sementara itu, analis Bloomberg Intelligence Marvin Chen mengatakan tidak ada katalis utama yang berpotensi mengerek saham-saham China dala waktur dekat, meskipun kinerja pendapatan dapat menimbulkan volatilitas harga saham.

“Untuk penilaian ulang materi saham teknologi China, kami mungkin perlu melihat perubahan dalam peraturan, dan kami tidak mendapatkannya dari pertemuan kongres partai nasional yang baru saja selesai,” ungkap Chen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper