Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Ungkap Penyebab Laba Bersih 2021 Tergerus

Piutang lain-lain dari pihak berelasi WIKA mengalami penurunan dari yang sebesar Rp4,79 triliun pada 2020, menjadi hanya Rp1,06 triliun pada 2021. 
rnDirut WIKA Agung Budi Waskito menjajal motor listrik Gesits di sirkuit Mandalika, Lombok, Minggu (21/11/2021)/Bisnis-Feni Freycinetia
rnDirut WIKA Agung Budi Waskito menjajal motor listrik Gesits di sirkuit Mandalika, Lombok, Minggu (21/11/2021)/Bisnis-Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN Karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengungkapkan penurunan laba bersih tahun lalu akibat posisi piutang yang tidak sebesar tahun sebelumnya 

Corporate Secretary Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengungkapkan secara penjualan dan laba kotor, emiten berkode WIKA ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan 2020.

"Namun, penurunan laba bersih tersebut akibat adanya pemulihan untuk impairment atas piutang, yang tidak sebesar tahun lalu, dimana memang di tahun ini ada beberapa proyek yang mengalami kemunduran jadwal pembayaran," katanya kepada Bisnis, Senin (14/3/2022).

Jika mengacu pada pernyataan tersebut, berdasarkan laporan keuangan, piutang lain-lain dari pihak berelasi mengalami penurunan dari yang sebesar Rp4,79 triliun pada 2020, menjadi hanya Rp1,06 triliun pada 2021. 

Per 31 Desember 2021, emiten berkode WIKA ini mencetak pendapatan bersih sebesar Rp17,8 triliun naik 7,69 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp16,53 triliun.

Pendapatan yang meningkat membuat beban pokok pendapatan turut meingkat menjadi Rp16,11 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp15,01 triliun pada 2020. Hal ini membuat laba bruto WIKA naik tipis menjadi Rp1,69 triliun dari Rp1,52 triliun.

Mahendra juga menjelaskan WIKA juga berhasil mengefisiensikan biaya usaha dan menurunkan beban bunga.

WIKA juga berhasil menurunkan beban penjualan menjadi Rp8,57 miliar dari Rp11,27 miliar, beban umum dan administrasi juga diciutkan menjadi Rp779,83 miliar dari Rp883,29 miliar. Adapun, beban lain-lain juga berhasil turun menjadi Rp1,06 triliun dari Rp2,36 triliun.

Sayangnya, penghasilan lain-lain WIKA juga turut melorot menjadi Rp1,27 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp3,2 triliun pada 2020.

Hal ini membuat laba usaha perseroan turun menjadi Rp1,12 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp1,46 triliun pada 2020.

Dengan beban keuangan, beban pajak dan bagian rugi entitas asosiasi yang cenderung stabil, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 36,65 persen menjadi Rp117,66 miliar pada 2021 dibandingkan dengan Rp185,76 miliar pada 2020.

Adapun, laba per saham dasar mengalami penurunan per 31 Desember 2021 menjadi Rp13,12 per lembar saham dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp20,71 per lembar saham pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper