Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Tergerus, Laba Wijaya Karya Beton (WTON) Terkoreksi

miten grup BUMN Karya, PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) mencetak penurunan pendapatan usaha sepanjang 2021. Dengan demikian, laba bersih perseroan juga turut tergerus.
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup BUMN Karya, PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) mencetak penurunan pendapatan usaha sepanjang 2021. Dengan demikian, laba bersih perseroan juga turut tergerus.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021, emiten berkode WTON ini mencetak pendapatan usaha sebesar Rp4,31 triliun turun 12,02 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp4,8 triliun.

Beban pokok pendapatan juga turut menurun menjadi Rp4,08 triliun dari Rp4,49 triliun. Kendati beban pokok turun, laba bruto perseroan juga turut tergerus menjadi Rp225,41 miliar pada 2021 dibandingkan dengan Rp309,52 miliar pada 2020.

Jumlah beban usaha yang terdiri atas beban umum dan administrasi, beban pengembangan bisnis, serta beban pemasaran, turut menurun menjadi Rp112,73 miliar pada 2021 dibandingkan dengan Rp125,12 miliar pada 2020.

Sayangnya, penurunan beban-beban tersebut tidak dapat mengkompensasi turunnya pendapatan sehingga laba usaha WTON turun menjadi Rp112,68 miliar per Desember 2021 dibandingkan dengan Rp184,39 miliar pada 2020.

Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 35,25 persen menjadi Rp82,9 miliar pada 2021 dibandingkan dengan Rp128,05 miliar pada 2020.

Laba bersih per saham dasar pun turun menjadi Rp9,51 per lembar pada 2021 dibandingkan dengan Rp14,69 per lembar pada 2020.

Jumlah aset WTON meningkat pada 2021 menjadi Rp8,92 triliun dibandingkan dengan 2020 yang sebesar Rp8,5 triliun.

Rinciannya, aset lancar naik menjadi Rp5,49 triliun dari Rp5,24 triliun, sedangkan aset tidak lancar naik menjadi Rp3,43 triliun dari Rp3,26 triliun.

Di sisi lain, jumlah liabilitas WTON meningkat menjadi Rp5,48 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp5,11 triliun pada 2020.

Rinciannya, liabilitas jangka pendek yang naik menjadi Rp4,93 triliun dari Rp4,7 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang meningkat menjadi Rp541,9 miliar dari Rp411,82 miliar.

Posisi ekuitas meningkat tipis menjadi Rp3,44 triliun pada 2021 dibandingkan dengan Rp3,39 triliun pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper