Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Smartfren (FREN) Raih Kenaikan Pendapatan, tapi Masih Rugi 435 Miliar pada 2021

Entitas Grup Sinar Mas, Smartfren, mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp10,45 triliun di 2021. Pendapatan ini meningkat 11,15 persen
Model memperlihatkan Kartu Perdana BosKu (Bonus Kuota) saat peluncurannya di Jakarta, Selasa (26/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Model memperlihatkan Kartu Perdana BosKu (Bonus Kuota) saat peluncurannya di Jakarta, Selasa (26/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) membukukan peningkatan pendapatan usaha sepanjang tahun 2021.

Smartfren mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp10,45 triliun di 2021. Pendapatan ini meningkat 11,15 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp9,4 triliun.

Pendapatan usaha perseroan sebagian besar dikontribusikan oleh pendapatan data senilai Rp9,6 triliun, naik 11,41 persen dari Rp8,6 triliun dibandingkan 2020. Sementara itu, pendapatan non-data perseroan turun 17,72 persen dari Rp345,7 miliar, menjadi Rp284,5 miliar di 2021.

Sepanjang 2021, Smartfren mencatatkan peningkatan beban usaha 0,17 persen menjadi Rp10,2 triliun, dari Rp10,1 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Meski beban usaha meningkat, emiten berkode saham FREN ini masih mampu menciptakan laba usaha sebesar Rp247,1 miliar, dari rugi Rp784,6 miliar di tahun 2020.

Akan tetapi, FREN tercatat masih membukukan kerugian pada 2020, meski kerugian tersebut mampu ditekan. Pos laba rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan berkurang menjadi Rp435 miliar pada 2021, dari Rp1,52 triliun pada 2020.

Adapun hingga akhir Desember 2021, perseroan membukukan peningkatan jumlah aset menjadi Rp43,35 triliun, dari Rp38,68 triliun di akhir Desember 2020. Jumlah aset ini meningkat karena aset tetap perseroan naik menjadi Rp33,2 triliun dan adanya investasi pada entitas asosiasi sebesar Rp779 miliar.

Perseroan juga mencatatkan peningkatan liabilitas menjadi Rp30,7 triliun, dari Rp26,31 triliun secara tahunan. Liabilitas ini meningkat karena naiknya pos liabilitas lancar dan tidak lancar perseroan masing-masing menjadi Rp9,6 triliun dan Rp21,1 triliun.

Sementara itu, jumlah ekuitas Smartfren juga meningkat menjadi Rp12,6 triliun di 2021, dari Rp12,36 triliun di akhir 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper