Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Vale Indonesia (INCO) Saat Harga Nikel Melambung

Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan bahwa harga nikel saat ini masih volatil dan akan mencapai ekuilibrium baru.
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./ANTARA FOTO-Basri Marzuki
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./ANTARA FOTO-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah kenaikan harga sejumlah komoditas seperti minyak mentah, batu bara, dan emas, kini harga nikel ikut melambung tinggi. Namun, emiten terkait seperti PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mengaku tak akan mengubah rencana bisnis alias target masih sama seperti sebelumnya.

Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan bahwa kenaikan harga nikel akan berdampak baik pada penjualan nikel perusahaan.

“Tapi kami melihat harga nikel akan tetap volatil, dan akan mencapai ekuilibrium baru. Jadi, harga saat ini tidak bisa dijadikan patokan,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (9/3/2022).

Sementara itu, Bernardus mengatakan sampai saat ini tidak ada perubahan rencana bisnis dan operasi, seperti meningkatkan produksi atau menambah pangsa ekspor.

“Kami fokus menyelesaikan furnace 4 rebuild dan mengoptimalkan operasi dan biaya,” jelasnya.

Rebuild furnace diperkirakan berlangsung hingga akhir Mei 2022. Seperti diketahui, pembangunan ulang furnace tersebut telah dilakukan sejak pertengahan Desember 2021 dan berlangsung selama lima bulan. Dengan adanya pembangunan furnace tersebut, satu dari empat furnace yang ada harus dihentikan operasionalnya.

Adapun, emiten bersandi INCO ini menargetkan untuk produksi tahun ini sekitar 65.000 ton, sama dengan target yang ditetapkan perusahaan pada awal tahun.

Di lantai bursa, saham INCO pada penutupan Rabu (9/3/2022) mengalami penurunan 5,47 persena tau 350 poin ke 6.050. Sepanjang 2022 berjalan, harga saham INCO sudah naik 29,27 persen.

Sementara itu, mengutip data London Metal Exchange (LME), harga nikel untuk kontrak Maret 2022 melambung ke harga US$48.211 per ton. Dalam situsnya LME juga mengumumkan mendapat suspensi trading dan pembatalan sejumlah transaksi karena adanya lonjakan harga yang signifikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper