Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Hijau Berkat Net Buy Asing Rp2,39 Triliun, Saham BULL Melambung

Sebanyak 202 saham menguat, 345 saham melemah dan 134 saham stagnan pada akhir perdagangan IHSG hari ini.
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berada di dekat monito pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (30/1). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup akhir pekan di zona hijau dengan menguat 0,87 persen atau 59,92 poin ke 6.928,32.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (4/3/2022), IHSG bergerak di kisaran 6.895,73 – 6.936,98 sepanjang hari ini. Sebanyak 202 saham menguat, 345 saham melemah dan 134 saham stagnan pada akhir perdagangan.

Investor asing mencatatkan aksi beli bersih jumbo Rp2,39 triliun di seluruh pasar. Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menjadi yang paling banyak diborong asing Rp316,1 miliar. Kemudian menyusul saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang dibeli asing Rp293,4 miliar.

Adapun saham PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) menduduki puncak top gainers hari ini dengan menguat 34,21 persen ke level Rp153. Belum lama ini, perseroan mengumumkan rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Dalam aksi private placement kali ini, Buana Lintas Lautan akan menerbitkan sebanyak 685.122.633 saham seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham. Private placement tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Oktober 2020.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang memperkirakan hari ini IHSG bisa bergerak di kisaran 6.821 – 6.917. 

Saat ini pelaku pasar masih terus mengamati perkembangan invasi Rusia ke Ukraina yang telah memasuki minggu kedua. Di sisi lain, dampak sanksi ekonomi yang terjadi saat ini mulai memukul perekonomian Rusia.

Saat ini izin perbankan Rusia menggunakan SWIFT International Payment tengah dibekukan, begitu pula aset-aset yang dimiliki oligarki (konglomerat) yang berkaitan dengan Putin, saham-saham emiten Rusia jatuh di Bursa Global, dan dikeluarkannnya emiten Rusia dari perhitungan Indeks Russel & MSCI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper