Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Cs Naik Lagi, Simak Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Beli!

Selama tiga tahun terakhir, Bitcoin telah menjadi kata yang populer di komunitas keuangan. Popularitas mata uang crypto yang satu ini mulai meroket sejak harganya mencapai USD 20.000 per keping pada pertengahan tahun 2017.
Ilustrasi Bitcoin/Bloomberg
Ilustrasi Bitcoin/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga Bitcoin dan aset kripto lain mulai kembali menanjak. Sejumlah hal perlu diperhatikan bagi calon investor baru mata uang crypto.

Mengutip coinmarketcap.com, hingga pukul 10.10 WIB, Kamis (3/3/2022), harga Bitcoin (BTC) dalam 7 hari terakhir sudah naik 23,47 persen atau menjadi US$43.756,6. Mata uang crypto andalan lain Ethereum (ETH) juga dalam 7 hari terakhir naik 18,84 persen ke harga US$2.928,47.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan Bitcoin, Ethereum dan crypto berkapitalisasi pasar utama serta lainnya terpantau kembali menguat tajam.

"Hal ini didorong oleh pasar yang memanfaatkan momentum dari beberapa pergerakan yang kacau dari hari sebelumnya ketika invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi ekonomi yang keras dari AS dan Uni Eropa," paparnya, dikutip Kamis (3/3/2022).

Investor pun sepertinya mengabaikan sejenak sentimen dari serangan Rusia terhadap Ukraina. Mereka juga memanfaatkan momentum dengan membeli kripto di harga koreksi atau buy on dip.

Banyak orang memilih bekerja sambil berinvestasi untuk mempersiapkan diri agar terus memiliki penghasilan dan tabungan setelah pensiun dari pekerjaan.

Selain itu, kegiatan investasi juga tidak terlalu banyak memakan waktu, sehingga masih bisa dilakukan tanpa meninggalkan pekerjaan utama.

Investasi juga membuat nilai uang yang dimiliki akan terus meningkat setiap waktunya. Dengan perencanaan keuangan yang matang, kegiatan investasi diyakini mampu membuahkan hasil yang maksimal.

Investasi dengan Cryptocurrency
Untuk yang baru akan memulai berinvestasi, ada berbagai jenis-jenis investasi yang bisa dicoba. Salah satunya adalah investasi di mata uang cryptocurrency seperti Bitcoin.

Selama tiga tahun terakhir, Bitcoin telah menjadi kata yang populer di komunitas keuangan. Popularitas mata uang crypto yang satu ini mulai meroket sejak harganya mencapai USD 20.000 per keping pada pertengahan tahun 2017.

Nah, disadur dari pintu.co.id, berikut beberapa beberapa hal penting yang harus kamu ketahui sebelum memulai membeli Bitcoin, yaitu:

Bitcoin is For Everyone!

Jika pernah mendengar Bitcoin itu rumit dan sukar untuk diperoleh, maka itu adalah stigma yang salah. Semua orang bisa memiliki Bitcoin. Mata uang digital ini dirancang sebagai alat tukar yang terdesentralisasi di atas sebuah buku besar publik atau blockchain.

Semua transaksi Bitcoin disimpan secara publik dan permanen di blockchain, yang berarti siapa pun dapat melihat saldo dan transaksi dari setiap alamat Bitcoin.

Bitcoin bersifat publik, sehingga tidak ada yang memiliki atau mengendalikan Bitcoin dan semua orang dapat mengambil bagian.

Tidak Perlu Beli 1 BTC Langsung!

Setelah melihat harga Bitcoin saat ini, beberapa orang mungkin berpikir dua kali untuk membeli dan berinvestasi Bitcoin.
Namun, sebenarnya seorang investor tidak perlu membeli satu Bitcoin. Mata uang crypto ini dapat dipecah hingga delapan tempat desimal. Salah satunya dapat membeli Bitcoin mulai dari Rp55.000 di berbagai aplikasi trading mata uang crypto.

Transaksi Bitcoin Transparan

Semua transaksi di jaringan bersifat publik, dapat dilacak, tidak dapat diubah, dan disimpan secara publik di blockchain Bitcoin.

Blockchain merupakan buku besar publik dan semua orang dapat melacak riwayat transasaksi bitcoin, akun pengirim dan penerima, waktu transaksi hingga nominal Bitcoin yang dikirimkan.

Investor bisa melacak riwayat transaksi dengan memasukkan transaction hash di dalam blockchain explorer seperti Etherscan atau BTC.com.

Jumlah Terbatas, Permintaan Tinggi

Sejak awal diciptakan, jumlah Bitcoin di pasaran dibatasi hingga 21 juta Bitcoin. Saat ini ada sekitar 18 juta Bitcoin yang telah berhasil ditambang (mining).

Bitcoin baru semakin sulit ditambang karena fenomena Bitcoin Halving yang terjadi setiap empat tahun sekali. Halving berdampak pada pengurangan pasokan bitcoin di pasar sehingga menyebabkan kelangkaan (scarcity).

Dengan asumsi permintaan tetap atau lebih tinggi dari pasokan baru yang beredar, pasar tidak akan mampu mengimbangi permintaan dan diperkirakan dapat memicu kenaikan harga Bitcoin.

Alternatif Crypto Selain Bitcoin

Selain Bitcoin, ada beberapa aset crypto yang sering diperdagangkan, contohnya Ethereum (ETH), Tether (USDT), Pintu Token (PTU) dan masih banyak lagi.

Menyimpan, Menerima, dan Mengirim Cryptocurrency di Wallet Crypto

Wallet atau dompet cryptocurrency adalah program yang akan menyimpan “kunci” private dan public key sehingga kamu bisa berinteraksi dengan berbagai blockchain untuk mengirim, menerima dan mengelola aset cryptocurrency.

Sejumlah aplikasi perdagangan mata uang crypto memiliki fitur wallet dengan desain yang praktis dan easy-to-use untuk memudahkan pengguna mengelola berbagai aset crypto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper