Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihantam Isu Penimbunan Minyak Goreng, Saham Salim Ivomas (SIMP) Naik 3 Persen

Harga saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) naik 3,36 persen dalam sepekan terakhir, meski terdapat laporan soal dugaan penimbunan stok minyak goreng kemasan yang mengemuka.
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat
Petani membawa kelapa sawit hasil panen harian di kawasan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (11/5). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) naik 3,36 persen dalam sepekan terakhir, meski terdapat laporan soal dugaan penimbunan stok minyak goreng kemasan yang mengemuka.

Pada penutupan perdagangan Jumat (18/2/2022), saham SIMP naik 2,07 persen atau 10 poin ke level 492. Adapun dalam sepekan terakhir, saham SIMP menguat 3,36 persen dibandingkan dengan penutupan pada pekan lalu.

Saham SIMP diperdagangkan dalam rentang Rp472 sampai dengan Rp496 selama seminggu terakhir. Perseroan, juga menjadi sasaran beli investor asing dengan net foreign buy senilai Rp662,47 miliar.

Sebagaimana dilaporkan, SIMP tengah terbelit dugaan penimbunan setelah Satgas Pangan Sumatra Utara menemukan 1.100 ton minyak goreng kemasan sederhana dengan merek B di salah satu gudang di Deli Serdang.

Perusahaan menegaskan bahwa minyak goreng kemasan di gudang  tersebut merupakan stok yang siap dikirimkan ke pemesan. Perusahaan secara implisit membantah dugaan penimbunan.

"SIMP sebagai Perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia senantiasa mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini terkait dengan peraturan Kemensterian Perdagangan," kata Sekretaris Perusahaan SIMP Yati Salim melalui siaran pers yang dikutip Minggu (20/2/2022).

Sampai September 2021, SIMP mencatat kenaikan penjualan sebesar 37 persen menjadi Rp14,13 triliun. Kenaikan ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) dari produk sawit dan produk minyak dan lemak nabati.  Kenaikan volume penjualan produk minyak dan lemak nabati juga menyumbang pertumbuhan penjualan.

Perusahaan yang juga menjalankan usaha perkebunan ini tercatat menjual minyak sawit mentah (CPO) dengan volume 518.000 ton selama Januari–September 2021, volume ini tak banyak berubah daripada periode yang sama di 2020. Sementara itu, penjualan produk kernel sawit turun 2 persen dari 123.000 ton menjadi 121.000 ton dan penjualan bibit sawit naik 14 persen dari 3.900 ton menjadi 4.500 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper