Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terima Restu Pemerintah, Grup Bakrie (ENRG) Kelola Gas di Sulawesi Selatan

Anak usaha Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) akan ikut mengelola gas bumi di Sulawesi Selatan.
Salah satu lokasi aktivitas bisnis PT Energi Mega Persada Tbk/Energi-mp.com
Salah satu lokasi aktivitas bisnis PT Energi Mega Persada Tbk/Energi-mp.com

Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) akan ikut mengelola gas bumi di Sulawesi Selatan.

Direktur Utama Energi Mega Persada Syailendra S. Bakrie menyatakan bahwa pemerintah telah menyetujui menyetujui pengalihan seluruh saham PT Energi Maju Abadi (EMA) kepada Perseroan dan anak usahanya.

Sebagai informasi, EMA memiliki 49 persen participating interest di Wilayah Kerja Kontrak Kerja Sama Sengkang (KKS Sengkang) yang terletak di Sulawesi Selatan. Participating interest adalah proporsi kepemilikan produksi dan eksplorasi atas suatu wilayah kerja migas.

Adapun, sisa 51 persen participating interest pada KKS Sengkang dimiliki oleh Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd. (EEES). Syailendra mengatakan KKS Sengkang memiliki sekitar 420 miliar kaki kubik gas dalam bentuk cadangan terbukti dan terukur.

Blok gas tersebut juga memproduksikan rata-rata 40 juta kaki kubik gas per hari saat ini. Gas yang diproduksikan KKS Sengkang dijual ke beberapa proyek pembangkit listrik di wilayah Sulawesi Selatan. Selain itu, KKS Sengkang telah mendapatkan perpanjangan 20 tahun pada tahun 2018.

“Perseroan yakin bahwa Sengkang memiliki prospek yang bagus dan berharap rencana pengembangan tersebut dapat segera direalisasikan untuk menambah jumlah cadangan dan volume produksi gas di masa mendatang. Peningkatan produksi gas tersebut tentunya akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Perseroan,” jelasnya dikutip Minggu (20/2/2022).

Syailendra menambahkan perseroan akan menyediakan pendanaan yang diperlukan untuk mengembangkan KKS Sengkang. Beberapa rencana pengembangan tersebut diantaranya studi geologi, survei 2D seismic sepanjang 800 km, survei 3D seismic seluas 100 km2, dan pemboran di 13 sumur eksplorasi.

Sebelumnya, ENRG telah menandatangani Kontrak Kerja Sama dengan SKK Migas dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mengoperasikan blok South CPP di Riau, Sumatra.

Kontrak yang telah ditandatangani tersebut memiliki skema cost recovery dan akan berakhir pada 2051.

Direktur & CFO dari EMP Edoardus Ardianto,  menjelaskan, perseroan telah menyelesaikan penerbitan bank guarantee, dan pelunasan bonus penandatanganan sebagai bagian dari kondisi yang harus dipenuhi dalam pengoperasian blok South CPP tersebut.

"Dalam kontrak yang telah ditandatangani tersebut, kami juga berkomitmen untuk melakukan studi Geological & Geophysical, pekerjaan Seismik 2D (500 KM), pekerjaan Seismik 3D (50 KM²), dan pemboran 1 sumur eksplorasi,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper