Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Market Kripto Bitcoin Cs Membaik, Tapi Belum Masuk Fase Bullish

Aset kripto seperti bitcoin yang sebelumnya anjlok 10 persen dalam 7 hari terakhir kini mengikis penurunannya menjadi 5 persen.
Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik
Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai aset kripto Bitcoin dan beberapa lainnya yang masuk daftar big cap telah jatuh menjelang akhir pekan ini.

Harga Bitcoin turun 5 persen persen selama 24 jam terakhir pada Sabtu (19/2/2022) pukul 07.45 WIB, jatuh menuju US$40.205, dengan Ethereum, BNB, Solana, Cardano dan XRP yang juga mengalami penurunan serupa.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, melihat jatuhnya harga Bitcoin dan crypto lain datang bersamaan dengan anjloknya pasar saham yang dipicu oleh komentar yang dibuat oleh Presiden AS, Joe Biden pada Kamis (17/2/2022), bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina dalam hitungan hari.

"Konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung dapat menyebabkan ketidakpastian lebih lanjut ke pasar aset kripto yang sudah dipengaruhi oleh kekhawatiran makro ekonomi dari kenaikan suku bunga dan pengetatan kebijakan moneter dalam beberapa bulan mendatang," kata Afid dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (19/2/2022).

Afid menjelaskan harga aset kripto terkait langsung dengan penawaran dan permintaan. Peristiwa yang berdampak pada ekonomi secara global menentukan kebutuhan orang untuk membeli atau memiliki aset digital tersebut.

Selama periode ketegangan geopolitik, investor cenderung menghindari aset yang bergejolak dan menyimpan uang mereka di aset safe-haven seperti uang tunai dan emas.

Selanjutnya, kenaikan suku bunga juga cenderung mempengaruhi kinerja seluruh pasar aset kripto. Ketika suku bunga rendah dan murah untuk meminjam uang, investor cenderung menuangkan dana mereka ke dalam investasi berisiko tinggi, termasuk Bitcoin. Sebaliknya, investor memindahkan uang mereka dari investasi berisiko menyusul kenaikan suku bunga.

Pasar Bitcoin dan kripto lain telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah melemah bulan lalu. Harga Bitcoin sempat naik di atas US$45.000 per BTC minggu lalu, dengan Ethereum dan sepuluh koin teratas lainnya BNB, Solana, Cardano, dan XRP menunjukkan kekuatan yang sama.

"Meskipun perdagangan Bitcoin telah cukup aktif dalam beberapa minggu terakhir, banyak pelaku pasar masih duduk manis dan wait and see dengan volatilitas kelas aset saat ini," imbuh Afid.

Dengan tingkat inflasi dan adanya kemungkinan ketidakpastian makro juga akan mempengaruhi sentimen risiko dalam beberapa minggu mendatang. Kurangnya kepercayaan investor, mungkin perlu beberapa waktu bagi pasar kripto untuk menjadi bullish lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper