Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Naik, Permintaan Oksigen SBMA Bertambah

Iwan mengakui setiap kenaikan kasus Covid-19, permintaan oksigen medis di rumah sakit juga turut meningkat.
Pemprov DKI Jakarta menyediakan posko Oxygen Rescue di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit ibu kota, Minggu (4/7)./Antara
Pemprov DKI Jakarta menyediakan posko Oxygen Rescue di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit ibu kota, Minggu (4/7)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan mengoptimalkan permintaan untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis bagi rumah sakit Covid-19.

Direktur Operasional SBMA Iwan Sanyoto mengatakan perseroan terus siaga dengan tetap menjaga produksi di tengah ancaman Covid-19 varian Omicron. Sebab akhir-akhir ini kasus positif Covid-19 varian Omicron melesat tinggi sehingga dibutuhkan kesiapan rumah sakit dari sisi pelayanan ataupun sarana prasarananya terutama oksigen medis.

Menurut data dari Satgas Covid-19, per 15 Februari 2022 kemarin angka penambahan kasus Covid-19 secara nasional sebesar 57.049 kasus. Sementara jumlah kasus aktif bertambah 30.168 kasus. Tingginya jumlah kasus Covid-19 ini membuat beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 juga mengalami peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR).

SBMA, lanjutnya, siap memberikan dukungan bagi rumah sakit-rumah sakit di Kalimantan untuk penyediaan oksigen medis untuk keperluan pelayanan bagi para pasien Covid-19.

"Berkaca pada pengalaman saat gelombang kedua (kasus Covid-19) kemarin, kami mampu memproduksi 2.500 tabung per hari dengan catatan tabung tersedia," ujar Iwan dalam keterangannya, Rabu (16/2/2022).

Iwan mengakui setiap kenaikan kasus Covid-19, permintaan oksigen medis di rumah sakit juga turut meningkat. Peningkatan permintaan ini turut memacu pendapatan perusahaan. Adapun, kontribusi dari pemenuhan gas untuk sektor kesehatan dan personal pada pendapatan perseroan tahun lalu mencapai 10 persen.

Demi mencukupi kebutuhan oksigen medis dan juga gas industri yang terus meningkat, SBMA berencana membangun pabrik baru dengan nilai belanja modal sekitar Rp30 miliar. Dengan melakukan peningkatan kapasitas produksi diharapkan produksi perseroan termasuk produk oksigen medis bisa meningkat dari semula 2 juta liter per tahun menjadi 10 juta liter per tahun.

SBMA juga siap memenuhi kebutuhan oksigen medis dari masyarakat dengan cara melayani isi ulang pada tabung oksigen yang dimiliki oleh masing-masing individu.

"Jadi kami sistemnya seperti pengisian BBM di pom bensin. Pelanggan bawa tabung lalu ditunggu sebentar. Kami isi lalu dikembalikan ke pelanggan," pungkas dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper