Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak (BUKA) Bisa Untung saat Shopee dan Tokopedia Naikkan Biaya Komisi

Kebijakan menaikkan biaya komisi Shopee Indonesia dan Tokopedia kemungkinan tidak akan diikuti oleh para pemain lain yang lebih kecil seperti Bukalapak (BUKA).
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga menggunakan aplikasi Bukalapak di Jakarta, Selasa (18/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan Shopee Indonesia untuk menaikkan biaya administrasi para merchant diperkirakan bakal memberi katalis bagi kinerja PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), salah satu pesaingnya di pasar dagang-el Indonesia.

Shopee Indonesia mengumumkan bahwa biaya komisi akan dipatok 0,5 sampai 0,9 persen atau naik 56 sampai 67 persen untuk non-star sellers, sementara star sellers akan dikenai biaya komisi penjualan sebesar 0,5 sampai 1,2 persen atau naik 40 sampai 60 persen per 15 Februari 2022. Ini adalah tahun ketiga Shopee melakukan penyesuaian biaya administrasi.

"Langkah Shopee untuk menaikkan biaya komisi akan menguntungkan BUKA dan akan mendukung target BUKA untuk mencapai EBITDA positif pada 2023," tulis Analis CGS CIMB Patiricia Gabriela dan Marcella Regina dalam risetnya yang dikutip Rabu (16/2/2022).

Kebijakan Shopee untuk menaikkan biaya komisi secara historis juga diikuti oleh Tokopedia yang pada Juni 2021 menaikkan biaya komisi sebesar 25 sampai 50 persen, 4 bulan setelah Shopee.

"Kenaikan biaya komisi yang mungkin dilakukan pada semester I/2022, bisa mempercepat rencana Tokopedia untuk IPO," lanjut Patricia dan Marcella.

Di sisi lain, langkah Shopee Indonesia dan Tokopedia kemungkinan tidak akan diikuti oleh para pemain lain yang lebih kecil seperti Bukalapak, Lazada, ataupun Blibli yang tercatat mematok biaya komisi sebesar 2 sampai 8 persen.

Jika Shopee Indonesia melanjutkan kebijakan menaikkan biaya komisi dalam rangka memperbesar keuntungan dan langkah ini disusul oleh Tokopedia, Patricia dan Marcella mengatakan sektor e-commerce Indonesia yang bergerak ke jalur pofitabilitas bisa terealisasi.

Terlebih, para pemain e-commerce selain dua platform market leaders tercatat memiliki segmen pasar tersendiri, seperi Bukalapak yang fokus pada lokapasar khusus, Lazada yang lebih banyak menawarkan produk in-house, dan Blibli yang membidik segmen premium.

"Kami percaya bahwa persaingan biaya yang mereda antara dua pemain e-commerce terbesar berdampak positif bagi industri."

Saham BUKA ditutup menguat 1,6 persen ke level 382 pada perdagangan Rabu (16/2/2022). Sepanjang tahun, saham BUKA telah terkoreksi 11,16 persen. CGS CIMB memasang target harga Rp900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper