Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO BUMN, Pertamina Geothermal (PGE) dan Data Center Telkom Masuk Lis

PT Pertamina Geothermal Energy dan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), yakni PT Sigma Tata Sadaya (STS) akan IPO di Bursa Efek Indonesia.
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN menyiapkan dua entitas anak usaha BUMN untuk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo menuturkan Kementerian BUMN tengah menyiapkan upaya meningkatkan bisnis dua entitas anak usaha BUMN melalui IPO.

Kedua entitas tersebut yakni anak usaha PLN dan Pertamina yakni PT Pertamina Geothermal Energy dan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) yakni PT Sigma Tata Sadaya (STS).

"Guna melanjutkan komitmen BUMN terkait ESG, terdapat tiga kunci utama, yakni pertama, pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik, kedua, integrasi geothermal di bawah Pertamina dan PLN yang diharapkan dapat IPO segera," urainya Rabu (9/2/2022).

Kementerian BUMN menargetkan dapat melakukan penawaran umum perdana saham PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) pada semester I/2022. Dengan rincian jadwal Maret 2022 registrasi dan Juni 2022 sudah melantai di bursa.

Target dana yang ingin dicapai antara US$400 juta-500 juta atau setara Rp5,72 triliun-Rp7,15 triliun (estimasi kurs Rp14.300 per dolar AS).

Dana yang dikumpulkan akan dipakai untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dari geothermal dengan meningkatkan kapasitas dari 672 megawatt (MW) pada 2020 menjadi 1.128 MW selama 4 tahun ke depan.

Adapun, IPO data center Telkom bakal dilakukan paling cepat tahun depan dengan tujuan pengembangan lini bisnis platform digital Telkom.

"Digital platform yang kami ingin scale up, saat ini kami tengah mengintegrasikan data center di bawah Telkom dan diharapkan dapat dibawa IPO di tahun depan," kata Tiko.

Baru-baru ini, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mengambil alih saham PT Sigma Tata Sadaya (STS), dengan melakukan penyertaan modal dalam bentuk cash dan non-cash berupa aset (inbreng) tanah, bangunan, dan perangkat Hyperscale Data Center (HDC).

STS tengah disiapkan berperan sebagai entitas Data Center Co. Telkom Group melalui aset HDC yang merupakan modal utama untuk menarik calon pelanggan.

Dengan kapasitas total HDC yang dibangun secara bertahap sebesar 75MW, dan kedepannya akan dikonsolidasikan dengan seluruh data center di Telkom Group.

Harapannya, dapat meraih market secara masif dengan dukungan jaringan fiber optic triple homing yang dimiliki oleh Telkom Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper