Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Parkir di 6.741,39, Tembus Rekor Penutupan Tertinggi Lagi!

IHSG ditutup menguat 0,71 persen atau 47,54 poin ke level 6.741,39. Ini adalah level penutupan tertinggi baru setelah sebelumnya sempat ditutup di 5.726,37 pada 21 Januari 2022.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan kembali menutup perdagangan di level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan hari ini, Jumat (4/2/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,71 persen atau 47,54 poin ke level 6.741,39. Ini adalah level penutupan tertinggi baru setelah sebelumnya sempat ditutup di 5.726,37 pada 21 Januari 2022.

Adapun, level tertinggi sepanjang masa IHSG secara intraday berada di level 6.754,46 pada 22 November 2022.

Terpantau 284 saham naik, 222 saham melemah, dan 174 saham stagnan. Sementara itu, investor asing terpantau mencatatkan aksi beli bersih atau net buy senilai Rp830,30 miliar.

Investor asing cenderung masuk ke saham BBRI dengan net buy Rp756,2 miliar, TLKM Rp76,7 miliar, BBCA Rp72,7 miliar, TOWR Rp27,8 miliar, dan ARTI Rp20,6 miliar.

Sebelumnya, analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas Pratama menyampaikan IHSG bisa menguat terbatas pada akhir pekan setelah kemarin cenderung tertekan.

IHSG melemah 0,35 persen ke level 6.683 pada Kamis (3/2/2022) seiring dengan penurunan yang terjadi pada 8 dari 11 indeks sektoral.

Investor mewaspadai tren kenaikan angka kasus Covid-19, di tengah masih cenderung minimnya katalis pendukung baru. Menjelang akhir pekan, indeks acuan  berpeluang bergerak menguat terbatas.

"IHSG masih bisa menguat terbatas pada rentang 6.650-6.750," paparnya dalam publikasi riset.

Dari sentimen global, Wall Street ditutup dengan penurunan tajam pada Rabu, dipimpin oleh koreksi pada saham-saham teknologi. Meta Plaftorms yang merupakan induk dari Facebook, anjlok hingga 26 persen; dan menjadi sentimen negatif bagi saham-saham perusahaan sosial media lain seperti Snap, Pinterest, dan Twitter.

Investor akan menunggu rilis data non-farm payroll bulanan, dimana konsensus memproyeksikan 150.000 penambahan pekerjaan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper