Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dimotori Saham Bank, Prospek Indeks ESG Leaders dan ESG Quality 45 Cerah

Index ESG Leaders diprediksi akan bergerak pada kisaran 134-140 sepanjang tahun ini. Sementara itu, dan ESG Quality 45 akan menguji level resistensi terlebih dahulu pada 124.
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Komposisi yang didominasi sektor perbankan akan menjadi motor penggerak dua indeks berbasis environment, social, and governance (ESG), yakni ESG Leaders dan ESG Quality 45.

Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, prospek Index ESG Leaders dan ESG Quality 45 masih cukup positif pada tahun ini. Salah satu katalis positif yang mendukung outlook positif kedua indeks ini adalah dari sisi komposisi.

Azis memaparkan, bobot terbesar pada indeks ESG Leaders dan ESG Quality 45 adalah sektor perbankan. Sektor tersebut diyakini akan membukukan kinerja positif seiring dengan pertumbuhan kredit sektor perbankan yang mulai membaik.

“Berdasarkan data Bank indonesia (BI) data pertumbuhan kredit tumbuh 5,2 persen pada Desember 2021. Di sisi lain, BI juga akan melakukan tapering off di mana capital outflow seharusnya tidak begitu besar,” jelasnya saat dihubung Bisnis pada Rabu (2/2/2022).

Seiring dengan hal tersebut, Azis memperkirakan Index ESG Leaders akan bergerak pada kisaran 134-140 sepanjang tahun ini. Sementara itu, dan ESG Quality 45 akan menguji level resistensi terlebih dahulu pada 124 dalam jangka pendek hingga menengah.

Senada, Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada menuturkan, mayoritas isi dari kedua indeks ESG lebih banyak pada perbankan.

Dari sisi kapitalisasi pasar dan porsi free float, saham perbankan lebih mendominasi, sehingga pergerakan indeks ESG ini akan dipengaruhi oleh pergerakan dari saham-saham perbankan maupun sentimen yang meliputi industri perbankan.

“Akan tetapi, bukan berarti saham-saham dalam ESG ini tidak menarik. hanya saja market cap-nya di bawah perbankan,” jelasnya.

Untuk itu, Reza mengingatkan kepada para investor untuk fokus pada saham-sahamnya, bukan kepada indeksnya. Jika fokus pada indeksnya, maka pelaku pasar dapat menyesuaikan bobot sahamnya menyesuaikan dengan isi dari indeks ESG sehingga dapat meniru kinerja portofolionya dengan kinerja indeksnya.

Beberapa saham yang menurut Reza dapat dicermati pada kedua indeks tersebut di antaranya adalah AKRA, BBCA, BMTR, ERAA, dan ASSA.

Sementara itu, SVP Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan terdapat potensi bagi indeks ESG anyar itu terus menguat.  “Harusnya dengan beberapa saham bank seperti BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI serta saham pertambangan untuk baterai mobil listrik bisa mengangkat performa ESG sektor Leader,” katanya kepada Bisnis pada Rabu (2/1/2022).

Janson menambahkan sentimen kenaikan suku bunga akan menjadi sentimen positif untuk sektor perbankan karena NIM dan ROE akan naik. Sementara itu sentimen inflasi dari kenaikan harga komoditas mendongkrak kenaikan harga nikel dan minyak sawit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper