Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melonjak ke Level 6.700, Investor Asing Incar Saham BBCA ARTO

IHSG parkir pada posisi 6.706,36 ,atau naik 1,13 persen pada sesi I seiring dengan rilis data inflasi dan PMI manufaktur.
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (2/2/2022) seiring dengan kenaikan inflasi pada Januari 2021.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB, IHSG parkir pada posisi 6.706,36 ,atau naik 1,13 persen. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak pada rentang 6.650,3 - 6.713,77.

Tercatat, 330 saham menguat, 193 saham melemah dan 150 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat masih membukukan aksi net foreign buy Rp442,03 miliar.

Investor asing tercatat memborong saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy sebesar Rp150,6 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini. Menyusul di belakangnya adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) senilai Rp115,2 miliar dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) sebesar Rp29,6 miliar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2022 mencapai 0,65 persen, atau naik 107,66 menjadi 108,26. Dari capaian tersebut, inflasi secara tahunan (year on year/yoy) berada pada level 2,18 persen.

Inflasi ini jauh lebih tinggi dari inflasi di bulan Desember 2021, yang hanya sebesar 0,57 persen. Inflasi ini lebih tinggi dari inflasi Januari 2021 dan Januari 2020.

"Secara tahunan, inflasi Januari 2022 ini merupakan angka tertinggi sejak Mei 2020 dimana saat itu terjadi inflasi 2,19 persen," papar Kepala BPS Margo Yuwono.

Pada Januari 2022, purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia mencatatkan angka ekspansif 53,7, naik tipis dari posisi Desember 2021 di level 53,5.

Menurut data PMI IHS Markit, angka tersebut mewakili perbaikan kondisi bisnis di seluruh sektor manufaktur Indonesia selama lima bulan berturut-turut, dengan tingkat pemulihan terkuat sejak November 2021.

Sebelumnya, Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset hariannya menuliskan pergerakan IHSG Senin lalu ditutup terkoreksi dan belum mampu untuk bertahan di atas MA20-nya.

“IHSG diperkirakan masih rawan koreksi dengan rentang area 6,570-6,600 terlebih dahulu untuk membentuk bagian awal dari wave (iii) dari wave [c] pada label hitam atau awal wave C di label merah,” tulis riset harian MNC Daily Scope Wave dikutip Rabu (2/2/2022).

Adapun konfirmasi untuk IHSG menguat, ungkap MNC Sekuritas, berada pada resistance di level 6.726 dan 6.754.

Jika IHSG belum mampu menembus resistance-nya maka IHSG masih rawan koreksi ke 6.375-6.468.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper