Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Saham Didepak dari LQ45, Begini Penjelasan Analis

Lima saham yang keluar dari LQ45 tersebut adalah PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), dan PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON).
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengubah komposisi saham dalam Indeks LQ45 untuk periode Februari-Juli 2022. Dalam perubahan tersebut, sebanyak lima saham dikeluarkan dari Indeks LQ45 BEI.

Sebanyak lima saham tersebut adalah PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), dan PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON).

Sebanyak lima saham tersebut digantikan posisinya oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), PT Harum Energy Tbk. (HRUM), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mulai 2 Februari 2022.

Analis Kiwoom Sekuritas Rizky Khaerunnisa menjelaskan, saham-saham yang masuk ke dalam indeks LQ45 memiliki beberapa kriteria, yakni tercatat di BEI minimal 3 bulan, memiliki kondisi keuangan, prospek pertumbuhan, serta nilai transaksi yang tinggi.

Kriteria lainnya yakni masuk dalam 60 saham berdasarkan nilai transaksi pada pasar reguler dalam 12 bulan terakhir dan termasuk dalam 60 saham dengan kapitalisasi tertinggi dalam 1 hingga 2 bulan terakhir

"Selanjutnya, dari data tersebut akan dipilih 30 saham teratas yang masuk secara otomatis dalam perhitungan Indeks LQ45, kemudian faktor yg lain seperti nilai transaksi, frekuensi atau faktor selain yang telah disebutkan di atas," kata Rizky dihubungi, Kamis (27/1/2022).

Sementara itu, Head of Research Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan, Indeks LQ45 dinilai berdasarkan likuiditas saham perseroan, bukan berdasarkan fundamental perusahaan.

"Jadi sebenarnya itu bukan masalah fundamental perusahaannya. Perusahaan bisa keluar dari LQ45, berarti peringkatnya turun. Biasanya kan yang ditransaksikan itu saham bagus, tetapi, bisa juga saham yang fundamentalnya jelek banyak ditransaksikan," ucapnya.

Adapun, Wawan memperkirakan gerak indeks LQ45 ke depannya akan didominasi oleh sektor keuangan, dengan saham-saham seperti BBCA, BMRI, hingga BBRI. Lalu, saham lainnya adalah saham perusahaan investasi dan holding seperti ASII, serta saham telco dan consumer goods.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper