Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Lesu Sesi I, Investor Asing Jual Saham ARTO, BBCA, BUKA

Pada akhir sesi I, IHSG parkir di posisi 6.588,81,atau turun 0,18 persen seiring dengan tekanan sentimen Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (27/1/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB akhir sesi I, IHSG parkir pada posisi 6.588,81,atau turun 0,18 persen. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak pada rentang 6.570,75 - 6.627,40.

Tercatat, 192 saham menguat, 303 saham melemah dan 166 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat masih membukukan aksi net foreign sell Rp111,18 miliar.

Investor asing tercatat menjual saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebesar Rp46,1 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini. Menyusul di belakangnya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp41,8 miliar dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebesar Rp26,6 miliar.

Sebelumnya, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas Pratama menyebutkan IHSG akan dipengaruhi sentimen Federal Reserve soal rencana kebijakan suku bunga

Kepala The Fed Jerome Powell menegaskan masih terdapat ruang yang cukup besar untuk menaikkan suku bunga, dengan pasar berekspektasi dimulai pada Maret nanti. Adapun, imbal hasil US Treasury 10-tahun kembali melonjak ke atas level 1,8 persen pascapidato Powell.

"Secara teknikal, indeks acuan berpeluang untuk melanjutkan penguatan dengan rentang pergerakan yang cukup lebar di 6.550 - 6.726," tulisnya dalam riset harian, Kamis (27/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper