Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Senin (24/1/2022) setelah memuncak pada akhir pekan lalu, dengan adanya tekanan dari kabar kematian penderita Covid varian Omicron di Indonesia.
Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Jumat (21/1/2022), IHSG menguat cukup signifikan sebesar 1,5 persen ke level 6.726 di saat Indeks DJIA selama sepekan lalu turun sebesar 4.75 persen dan Indeks Nasdaq turun lebih tajam sebesar 7,6 persen.
IHSG justru membukukan kenaikan sebesar 1,5 persen, disertai Net Buy Investor Asing sebesar Rp1,23 triliun.
"Di tengah turunnya beberapa harga komoditas seperti minyak mentah 0,84 persen, emas 0,35 persen, serta adanya tren terus meningkatnya korban baru akibat Covid-19 dimana selama 7 hari berjumlah 14.729 orang terkena Covid-19 berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan Senin ini," ujar Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset Senin (24/1/2022).
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mencatat dua pasien kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia. Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian baru yang memiliki daya tular tinggi.
Dijelaskan bahwa satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso.
Baca Juga
Edwin memproyeksikan hari ini IHSG akan bergerak di kisaran 6.671 - 6.767. Sementara itu, rupiah untuk bergerak di kisaran Rp14.260 - Rp14.390
Adapun, Edwin juga merekomendasikan beli saham SAMF, INCO, EMTK, AKRA, ANTM, SMGR, MIKA, TLKM, TOWR, SILO, dan SRTG.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel