Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika (INDY) dan TBS Energi (TOBA) Ekspansi Bisnis Kendaraan Listrik, Sahamnya Ikut Tersetrum?

Indika Energy (INDY) dan TBS Energi (TOBA) semakin serius ekspansi bisnis kendaraan lsitrik dengan menggandeng sejumlah perusahaan kakap.
PT Gojek Indonesia menggandeng PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) ekosistem motor listrik bertajuk Electrum, Kamis (18/11/2021).
PT Gojek Indonesia menggandeng PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) ekosistem motor listrik bertajuk Electrum, Kamis (18/11/2021).

Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten pertambangan batu bara, PT Indika Energi Tbk. (INDY) dan PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) mengumumkan ekspansi masing-masing ke bisnis kendalaan listrik (Electric Vehicle/EV).

Kendati bisnis kendaraan listrik belum berkontribusi terhadap pendapatan masing-masing emiten, tetapi ekspansi tersebut dapat menjadi salah satu sentimen yang menggerakkan saham INDY dan TOBA.

Pada Jumat (21/1/2022), Indika Energy menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Industri Baterai Indonesia (IBC), Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn), dan Gogoro Inc. (Gogoro). Kolaborasi ini dilakukan melalui skema Build – Operate – Localize (BOL) di Indonesia.

Skema BOL dilakukan melalui tiga tahap, yaitu membangun, mengoperasikan dan melokalisasikan, dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas industri Indonesia di bidang industri baterai listrik, industri kendaraan listrik, dan industri pendukungnya.

Dari kerja sama yang dilakukan rencananya akan menghasilkan pabrik pembuatan baterai listrik (termasuk sel baterai, modul baterai, dan baterai), hingga ke pengembangan industri EV 4 roda, EV 2 dan bus listrik (E-Bus).

Wakil Direktur Utama dan CEO Grup Indika Energy Azis Armand yang ikut menandatangani MoU ini menyatakan Indika Energy sebagai pihak swasta siap mendukung pengembangan industri kendaraan listrik nasional.

“Kolaborasi ini selaras dengan upaya Indika Energy dalam melakukan diversifikasi bisnis termasuk dalam industri kendaraan dan baterai listrik. Kolaborasi ini sangat menjanjikan karena mengkombinasikan pengalaman dan keahlian kami di bidang energi dengan IBC yang fokus dalam pengembangan baterai, juga Foxconn dan Gogoro sebagai perusahaan global yang telah mengembangkan kendaraan listrik roda empat dan dua dengan didukung platform digital dan berbasis teknologi battery swap,” tutur Azis.

Sementara itu, TBS Energi Utama melalui usaha patungannya bersama Gojek juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan perusahaan asal Taiwan, Gogoro untuk mengembangkan ekosistem EV, khususnya pada kendaraan listrik roda dua dan baterai.

Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama TBS Energi Utama Pandu Sjahrir mengatakan tujuan Electrum adalah untuk mempercepat elektrifikasi transportasi di Indonesia.

"Untuk mewujudkan tujuan ambisius ini memerlukan penerapan teknologi dan proses bertaraf dunia, dan kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Gogoro yang merupakan pemimpin pasar dalam penyediaan solusi mobilitas dan energi yang efisien. Sudah menjadi fokus kami untuk terus memberikan solusi transportasi lebih ramah lingkungan ke Indonesia didasari oleh misi kami untuk memelihara lingkungan hidup dan masyarakat yang kami layani, serta berkontribusi pada kemandirian energi dan inisiatif iklim nasional,” ujarnya dalam siaran pers, dikutip Sabtu (22/1/2022).

Analis menilai ekspansi INDY dan TOBA dilakukan untuk mendukung ekosistem industri kendaraan listrik Indonesia. Apalagi sebagai emiten berbasis batu bara, INDY dan TOBA perlu mengambil langkah bisnis berkelanjutan dengan memerhatikan faktor lingkungan.

“Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di tanah air, maka ekspansi bisnis perseroan mutlak dilakukan sebagai strategi bisnis dalam rangka meningkatkan sustainability,” ujar Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta kepada Bisnis, Minggu (23/1/2022).

Adapun, Nafan memperkirakan untuk saham INDY akan memiliki support dan resistance pada Rp1.560 dan Rp1.620. Akhir pekan ini, saham INDY ditutup stagnan di posisi Rp1.585 setelah bergerak di kisaran Rp1.555 – Rp1.595 dan mengantongi pembelian oleh asing atau net buy senilai Rp2,04 miliar.

Sementara itu, saham TOBA disebut memiliki support dan resistance pada Rp1.445 dan Rp1.660. Pada penutupan Jumat (21/1/2022) saham TOBA bergerak turun 50 poin atau 3,18 persen ke Rp1.520 meskipun mengantongi pembelian oleh asing senilai Rp4,31 miliar.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper