Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fix! PLN Bakal Bubarkan PLN Batubara, Begini Penjelasannya!

Likuidasi PLN Batubara sejalan dengan evaluasi menyeluruh rantai pasok batu bara di dalam PLN agar lebih efisien dan terintegrasi.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) resmi bakal melikuidasi anak usahanya PT PLN Batubara. Targetnya, proses likuidasi ini dapat rampung tahun ini.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan evaluasi menyeluruh rantai pasok batu bara di dalam PLN. Harapannya rantai pasok dapat lebih efisien dan terintegrasi.

"Rantai pasok dengan terfragmentasi yang kompleks panjang berbelit-belit disederhanakan, di mana ada titik-titik lemah diperkuat, tetapi apabila memang suatu organisasi harus diubah agar proses bisnis rantai pasok ini bisa ubah yang tadinya tidak handal," katanya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Selasa (19/1/2022).

Menurutnya, organisasi ini mesti diubah agar rantai pasok ini dapat mengubah yang tadinya tidak andal dan penuh risiko menjadi andal, efektif, efisien.

"Termasuk mengevaluasi proses bisnis legal dan operasional struktur organisasi SDM, untuk arah likuidasi PLN batubara agar rantai pasok dan bisnis proses bisa lebih efisien dan efisien," urainya.

Dia juga menegaskan transformasi di tubuh PLN bukan merupakan bagian dari liberalisasi sektor ketenagalistrikan.

Arahannya di tengah tantangan energi, disrupsi teknologi, tantangan krisis energi, ada kesempatan di energi baru dan terbarukan (EBT), PLN harus berubah dari organisasi yang lambat dan kompleks menjadi organisasi lincah dan dinamis.

Menteri BUMN Erick Thohir menerangkan dalam proses transformasi PLN bakal dibentuk subholding pembangkit listrik. Dengan adanya subholding tersebut, peran PLN Batubara dapat dijalankan oleh subholding tersebut.

"Tentu konsolidasi subholding power plant atau pembangkit, ini nanti mengkonsolidasikan semua ada hubungan dengan turunan power plant, salah satunya PLN Batubara, yah bisa saja opsinya ada dua, ditutup atau dimerger. Kemarin juga di holding pangan juga dilakukan merger, itu yang sedang kami pelajari lagi," paparnya.

Erick melanjutkan PLN juga kini sudah membentuk pola pembayaran batu bara yang berbeda dengan sebelumnya. Saat ini, pembayaran pembelian batubara dapat dituntaskan dalam sepekan setelah pengiriman dilakukan, ketika sebelumnya harus menunggu sampai 4 bulan menanti seluruh proses distribusi rampung.

“Kita sepakat bahwa PLN mengintegrasikan yang namanya kebijakan pembelian batubara dari pengiriman pembelian dan pembayaran. Ada keluhan misalnya dari supplier sampai pembayaran berapa puluh hari, empat bulan tadi, itu lama sekali yang akhirnya menggoda akhirnya orang juga menjual ke yang pembayarannya pasti,” tegasnya.

Selain itu, PLN sebagai holding utama bakal fokus ke bisnis transmisi dan pemasaran. PLN juga kemungkinan membentuk satu entitas subholding baru yang mengurusi bisnis non kelistrikan, seperti pemanfaatan jaringan kabel untuk kebutuhan fiber optik hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)  untuk pengisian baterai kendaraan listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper