Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Lelang SUN Besok Diperkirakan Capai Rp85 Triliun

Penawaran yang masuk pada lelang SUN esok hari berada pada kisaran Rp75 triliun hingga Rp85 triliun.
ilustrasi obligasi
ilustrasi obligasi

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom memperkirakan prospek lelang Surat Utang Negara (SUN) pada esok hari, Selasa 18 Januari 2022 akan cukup solid dan berpotensi meningkat.

Vice President of Economist Bank Permata Josua Pardede menyampaikan hingga hari ini pergerakan yield obligasi cenderung bergerak sideways sejak awal tahun lalu.

Dia menyampaikan, pasca The Fed mulai memberikan sinyal pengetatan pada minggu pertama tahun ini, yield atau imbal hasil obligasi cenderung meningkat, meskipun setelahnya kembali bergerak turun.

Hal tersebut lanjutnya merefleksikan bahwa sentimen dari siklus pengetatan moneter dari The Fed cenderung bersifat sementara.

“Dilihat dari perbandingan sejak lelang pertama tahun 2022, diperkirakan penawaran yang masuk berpotensi meningkat,” ujar Josua kepada Bisnis, Senin (17/1/2022).

Potensi peningkatan ini juga dipengaruhi oleh minat dari para investor untuk menambah portofolionya di awal tahun, terutama seri benchmark 15 tahun yang baru diterbitkan di awal tahun, FR0093.

Sementara, seri benchmark lainnya, seperti FR0090, FR0091, FR0092, serta FR0089 sudah diterbitkan tahun sebelumnya dan sehingga banyak investor sudah mempunyai seri tersebut di dalam portofolionya.

“Pada lelang awal tahun, terlihat bahwa seri FR0093 memiliki nilai penawaran yang paling tinggi dibandingkan seri lainnya, sehingga kami pun memperkirakan tren permintaan dari FR0093 masih cukup solid di lelang esok hari,” jelasnya.

Secara umum, Josua memperkirakan penawaran yang masuk pada lelang SUN esok hari berada pada kisaran Rp75 triliun hingga Rp85 triliun.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah akan menawarkan 7 seri SUN dengan beragam tenor dengan target indikatif sebanyak Rp25 triliun dan target maksimal Rp37,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper