Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diskon PPnBM Lanjut di 2022, Saham ASII, IMAS cs. Malah Loyo

Sejumlah emiten andalan sektor otomotif, seperti ASII dan IMAS, mengakhiri pergerakan di zona merah.
Toyota All New Veloz. /TAM
Toyota All New Veloz. /TAM

Bisnis.com, JAKARTA - Wacana dilanjutkannya kembali Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) tak membuat harga saham emiten otomotif bertenaga pada penutupan perdagangan Senin (17/1/2022).

Sejumlah emiten andalan sektor ini mengakhiri pergerakan di zona merah.

Emiten kapitalisasi terbesar di sektor ini, PT Astra International Tbk. (ASII) mengalami penurunan 0,87 persen atau 50 poin ke Rp5.675. Emiten andalan sektor ini lainnya, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) juga berakhir di zona merah turun 0,61 persen.

Emiten sektor otomotif yang melemah paling dalam dipimpin oleh PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) yang turun 6,71 persen ke harga Rp765. Selanjutnya, ada PT Putra Mandiri Jembar Tbk. (PMJS) yang melemah 6,38 persen ke Rp132.

Emiten sektor otomotif yang menguat dipimpin oleh PT Multistrada Arah Sarana Tbk.(MASA) yang naik 1,54 persen ke harga 4620. Selanjutnya, ada saham PT Indospring Tbk. (INDS) yang naik 0,93 persen.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa pemerintah akan melanjutkan insentif PPnBM untuk sektor otomotif.

Kali ini, diskon PPnBM akan diberikan untuk kendaraan LCGC. Selain itu, besaran diskon akan diberlakukan secara periodik.

"PPnBM untuk kendaraan LCGC untuk harga s/d Rp200 juta, yang saat ini PPnBM nya sebesar 3 persen," papar Airlangga, Minggu (16/1/2022).

Dia menjelaskan PPnBM DTP di kuartal I mendapatkan 3 persen yang Ditanggung Pemerintah, kemudian di kuartal II mendapatkan PPnBM DTP sebesar 2 persen dan di kuartal III mendapatkan PPnBM DTP sebesar 1 persen, sedangkan di Kuartal IV harus membayar penuh sesuai tarifnya yaitu PPnBM sebesar 3 persen.

Sementara itu, untuk kendaraan dengan harga Rp200 – 250 juta, yang tarif PPnBM nya sebesar 15 persen, pada Kuartal I ini diberikan insentif sebesar 50 persen Ditanggung Pemerintah (DTP), sehingga masyarakat hanya membayar PPnBM sebesar 7,5 persen, dan di Kuartal II sudah membayar penuh sebesar 15 persen.

PPnBM DTP sendiri telah menjadi penyelamat industri otomotif di tengah tekanan pandemi Covid-19.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil baru di Indonesia sepanjang 2021 sebanyak 887.202 unit, naik 66,7 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebanyak 532.027 unit secara wholesales (pabrik ke dealer).

Penjualan retail (dealer ke konsumen) sepanjang 2021 juga tidak jauh berbeda, tercatat sebanyak 863.348 unit atau naik 50,3 persen dari penjualan retail 2020 sebanyak 578.321 unit.

Sebagai catatan, penjualan mobil baru di Indonesia pernah terpuruk selama pandemi Covid-19, yakni hanya 7.868 unit pada April 2020 dan makin anjlok pada Mei menjadi 3.551 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper