Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah, Investor Asing Buru Saham Perbankan BBRI, BBNI, dan ARTO

Kendati IHSG melemah investor asing masuk ke saham-saham perbankan.
Salah satu kantor Bank BRI/bri.co.id
Salah satu kantor Bank BRI/bri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan di teritori negatif pada awal pekan ketiga Januari, Senin (17/1/2022), setelah pada akhir pekan lalu sempat menguat.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.645,05 melemah 0,72 persen atau 48,35 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.625,86-6.711,82.

Pada penutupan, tercatat total transaksi sebesar Rp9,84 triliun, dengan nilai beli bersih atau net buy investor asing sebanyak Rp74,84 miliar.

Melalui seluruh konstituen sebanyak 203 saham ditutup menguat, 340 saham terkoreksi, sedangkan 137 saham terpantau stagnan pada akhir perdagangan hari ini.

Meski melemah, investor asing terpantau melakukan aksi beli bersih dengan sasaran net buy terbesar untuk saham emiten perbankan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar Rp204,4 miliar, dan membawanya menguat 0,72 persen ke level 4.210.

Menyusul di bawahnya saham perbankan lain PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang dibeli asing sebanyak Rp121,0 miliar sehingga saham BBNI menguat 1,41 persen ke level 7.200. Selain itu, saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) juga diborong asing sebanyak Rp86,6 miliar. Saham ARTO pun naik 0,40 persen dan parkir di posisi 18.650.

Tidak hanya itu, investor asing juga terpantau membeli saham ADRO senilai Rp58,3 miliar, BMRI sebanyak Rp45,4 miliar, AMRT sebesar Rp12,5 miliar, TOWR sebesar Rp8,8 miliar, dan PWON sebesar Rp6,4 miliar.

Di sisi lain, investor asing melakukan aksi jual terbanyak untuk saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sebesar Rp37,2 miliar. Saham TLKM pun terpantau melemah 0,24 persen dan membawanya parkir ke level 4.180.

Saham SMGR juga terpantau dilepas asing sebesar Rp28,5 miliar, INTP sebesar Rp21,7 miliar, ASII sebesar Rp19,0 miliar, dan BUMI sebesar Rp12,8 miliar.

Sebelumnya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan IHSG masih terlihat berusaha untuk keluar dari fase konsolidasi wajarnya.

Momentum koreksi wajar masih bisa dijadikan peluang oleh investor, mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam pola uptrend dengan peluang yang cukup besar untuk meraih rekor tertinggi sepanjang masanya kembali.

Selain itu jelang rilis data perekonomian neraca perdagangan yang disinyalir berada dalam keadaan stabil akan turut memberi sentimen positif terhadap pergerakan IHSG.

"Demikian juga dengan capital inflow yang masih tercatat secara ytd menunjukkan bahwa minat investor asing masih cukup besar ke dalam pasar modal Indonesia," jelas William dikutip dari risetnya, Senin (17/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper