Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Diproyeksi Naikkan Suku Bunga 4 Kali Tahun Ini, Dolar Langsung Menguat

Dolar AS menguat didukung oleh laporan ketenagakerjaan Jumat (7/1) yang diawasi ketat, yang menunjukkan pasar kerja AS berada pada atau mendekati lapangan kerja maksimum.
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya naik 0,2 persen pada 95,993 pada Selasa (11/1/2021). Indeks dolar tetap mendekati level tertinggi 16-bulan yang disentuh pada akhir November.

Dolar AS menguat didukung oleh laporan ketenagakerjaan Jumat (7/1) yang diawasi ketat, yang menunjukkan pasar kerja AS berada pada atau mendekati lapangan kerja maksimum.

Data ketenagakerjaan AS tersebut mendorong beberapa bank Wall Street untuk menaikkan perkiraan mereka tentang seberapa cepat Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tahun ini.

"Sejumlah perusahaan keuangan merevisi perkiraan Fed mereka setelah laporan NFP (nonfarm payrolls) pada Jumat [7/1/2022]," Brad Bechtel, kepala valas global di Jefferies, mengatakan dalam sebuah catatan.

"Dengan tingkat pengangguran di bawah 4,0 persen, The Fed mungkin dapat menyatakan pekerjaan mereka tentang ketenagakerjaan 'selesai' yang memang membuat kami berpotensi untuk periode tapering yang lebih cepat," kata Bechtel.

Goldman Sachs memperkirakan The Fed menaikkan suku bunga empat kali tahun ini dan memulai proses pengurangan ukuran neracanya secepatnya pada Juli. Bank investasi, yang sebelumnya memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga pada Maret, Juni dan September, sekarang memperkirakan kenaikan lagi pada Desember.

Pada Jumat (7/1), J.P. Morgan dan Deutsche Bank juga memperkirakan pengetatan agresif kebijakan moneter AS. Pedagang telah memperkirakan peluang 80 persen kenaikan suku bunga pada Maret, menurut alat FedWatch CME.

Imbal hasil obligasi pemerintah yang meningkat - imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun naik ke level tertinggi dalam hampir dua tahun pada Senin (10/1) - juga mendukung greenback.

Pedagang telah meningkatkan taruhan untuk kenaikan suku bunga tahun ini setelah risalah bank sentral AS dari pertemuan Desember menyatakan kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan dan kemungkinan Fed dapat memotong kepemilikan obligasi lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang.

Investor akan mengamati data inflasi dan kesaksian dari Ketua Fed Jerome Powell dan Gubernur Fed Lael Brainard minggu ini untuk petunjuk waktu dan kecepatan kenaikan suku bunga.

Data inflasi konsumen AS Desember akan dirilis pada Rabu (12/1/2022), dengan indeks harga konsumen (IHK) utama diperkirakan mencapai 7,0 persen secara tahun-ke-tahun, mendorong kasus suku bunga untuk naik lebih cepat daripada yang diperkirakan.

Sterling pada Senin (10/1) melemah 0,11 persen terhadap dolar, bahkan ketika meredanya kekhawatiran tentang dampak buruk dari varian Omicron terhadap ekonomi membantunya naik ke level tertinggi hampir dua tahun terhadap euro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper