Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Distributor Jarum Suntik (IRRA) Pastikan Dapat 'Kue' Vaksin Booster Covid-19

Itama Ranoraya optimistis dengan adanya vaksinasi booster maka volume penjualan lokal untuk jarum suntik di tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.
Jarum suntik. /Bloomberg
Jarum suntik. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distributor jarum suntik, PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) tengah mempersiapkan distribusi jarum suntik dalam negeri yang lebih baik guna menyambut program vaksin Covid-19 booster yang dicanangkan pemerintah.

Direktur Keuangan Itama Ranoraya Pratoto S Raharjo menjelaskan strategi menyambut program vaksin booster saat ini lebih kepada kesiapan dalam proses distribusi. Hingga saat ini kesiapan produksi jarum suntik tidak menemukan masalah. 

"Pendistribusian ini adalah bagaimana jarum suntik bisa terdistribusi dengan baik dan tepat waktu sehingga bagi Pemerintah dalam proses pelaksanaan vaksinasi booster semakin terbantu," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (11/1/2022).

Di sisi lain, selesainya pabrik baru atau pabrik kedua Oneject di Cikarang meningkatkan kapasitas produksi jarum suntik ADS dari 300 juta menjadi 1,2 miliar per tahun.

Dengan kapasitas tersebut, tidak hanya kebutuhan untuk domestik saja, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan global yang saat ini sedang mengalami kekurangan jarum suntik.

"Tahun ini kami akan menyelesaikan proses transformasi melalui pembelian saham Oneject sebanyak-banyaknya 51 persen, langkah ini salah satu cara kami untuk bisa menjaga ritme pertumbuhan yang tinggi dalam 2 tahun terakhir," katanya.

Emiten berkode IRRA ini optimistis dengan adanya vaksinasi booster maka volume penjualan lokal untuk jarum suntik di tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.

"Tahun ini akan memiliki beberapa produk baru, yang kami targetkan bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan di tahun ini," urainya.

Pada 2021, produk baru IRRA seperti rapid test Covid-19 dan imunomodulator dengan merk Avimac mampu berkontribusi sangat baik terhadap pendapatan, dengan kontribusi di atas 5 persen, dan diharapkan dapat meningkat pada 2022.

"Begitu juga untuk produk-produk baru tahun ini diharapkan bisa berkontribusi minimal 5 persen di tahun pertamanya," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper