Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tertekan Sentimen Fed dan Omicron, Intip Saham-Saham yang Potensial

IHSG diprediksi tertekan oleh sentimen rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve dan merebaknya varian Omicron.
Pegawai melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal kembali bergerak menukik pada perdagangan hari ini, Selasa (11/1/2022). Pasalnya, sejumlah sentimen bakal menekan laju indeks.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan terdapat kekhawatiran akan terjadinya percepatan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) dan terus naiknya yield obligasi AS untuk semua tenor seiring tingginya ancaman inflasi dan selesainya Bond Buying Program.

"Bahkan Goldman Sachs memperkirakan FFR akan naik 4 kali pada tahun 2022 ini, menjadi faktor penekan Indeks DJIA kembali turun sebesar 0,45 persen, setelah selama minggu lalu turun 0,29 persen," urainya dalam riset, Selasa (11/1/2022).

Adapun, kejatuhan dari Indeks DJIA tersebut jika dikombinasikan dengan kejatuhan EIDO sebesar 0,26 lersen dan kejatuhan harga beberapa komoditas berpotensi mendorong IHSG kembali turun pada perdagangan hari ini.

Dari dalam negeri lanjutnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut Indonesia akan menghadapi gelombang varian baru Omicron. Pasalnya, berkaca pada banyak negara, peningkatan kasus Omicron terbilang lebih cepat ketimbang COVID-19 varian Delta.

Gelombang ketiga Covid-19 sulit dicegah di tengah lonjakan kasus Omicron. Penularan Omicron diprediksi akan terus bertambah bahkan dua atau tiga kali lipat dari varian Delta.

Edwin memperkirakan rentang pergerakan indeks komposit berada pada 6,643-6,739. Adapun, saham-saham rekomendasinya yakni SAMF, SMRA, AKRA, JPFA, AGII, EPMT, KLBF, MTDL, dan LSIP.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper