Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Punya Utang ke Antam, BRMS Cari Solusi Pelunasan

i BRMS tengah mencari alternatif skema pembayaran untuk sisa utang dengan manajemen ANTM.
Fasilitas pengolahan bijih emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)./Istimewa
Fasilitas pengolahan bijih emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan logam Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) berupaya melakukan pelunasan utang kepada PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM).

Suseno Kramadibrata, Direktur Utama BRMS, mengatakan perusahaan berupaya melakukan pelunasan utang sebesar US$31,4 juta (sekitar Rp450 miliar) kepada Antam.

"Utang US$31,4 juta merupakan sisa utang dari total harga sebesar US$57 juta dari pembelian 20 persen saham ANTM pada PT Dairi Prima Mineral (DPM). Adapun, BRMS telah melakukan pembayaran pertama sebesar US$22 juta di tahun 2018," paparnya dalam keterangan resmi, Jumat (7/1/2022).

Menurut Suseno, saat ini BRMS tengah mencari alternatif skema pembayaran untuk sisa utang tersebut dengan manajemen ANTM.

"Kami berharap untuk dapat mencapai kesepakatan atas skema pelunasan utang tersebut dengan manajemen ANTM," imbuhnya.

DPM tetap merupakan salah satu proyek tambang seng dan timah hitam yang penting dalam portfolio BRMS. Anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) ini juga tengah berusaha keras bersama mitra usaha untuk mendapatkan pendanaan yang diperlukan sehingga pengembangan proyek secara komersial dapat segera terlaksana.

Suseno selanjutnya menjelaskan, penggunaan dana hasil dari dua Penawaran Umum Terbatas (PUT) di tahun lalu tetap sesuai rencana untuk mengembangkan proyek tambang emas BRMS di Palu dan Gorontalo.

"Kami akan menyampaikan kemajuan atas pekerjaan di proyek-proyek tersebut secara berkala dalam waktu dekat.”

Sebelumnya, manajemen Antam dalam keterangan tertulis kepada Bursa Efek Indonesia menjelaskan, pada 20 September 2018, Antam melakukan penjualan 20 persen saham di Dairi Prima Mineral kepada BRMS. Atas transaksi tersebut, pembayaran dilakukan secara bertahap oleh BRMS kepada ANTM.

Piutang ANTM terhadap BRMS tercatat US$2,45 juta pembayaran tahap 1 dan US$ 31,4 juta yang seharusnya dibayarkan pada September 2020.

Menurut ANTM, BRMS belum dapat melakukan pelunasan pembayaran karena mengalami kesulitan dalam pendanan proyek DPM. Oleh karena itu, BRMS mengajukan perpanjangan waktu pembayaran dan mengajukan opsi terkait pelunasan piutang kepada Antam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper