Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk BBHI, Bukalapak Juga Kolaborasi dengan Transmart

Presiden Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan bakal ada kerja sama antara BUKA dengan pengelola Transmart.
CT Group menggelar vaksinasi Sinovac gratis di gerai Transmart Carrefour/Istimewa
CT Group menggelar vaksinasi Sinovac gratis di gerai Transmart Carrefour/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. membeberikan peluang kerja sama dengan Transmart setelah melakukan pembelian saham PT Allo Bank Tbk. (BBHI), yang juga merupakan bagian Grup CT milik Chairul Tanjung.

Presiden Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan bakal ada kerja sama antara emiten dengan kode saham BUKA tersebut dengan pengelola Transmart besutan Chairul Tanjung yaitu PT Trans Retail Indonesia.

Namun, dia menjelaskan bahwa keikutsertaan perseroan dalam menyerap rights issue BBHI merupakan proyek yang berdiri sendiri. Dia pun menepis rumor yang beredar di pasar mengenai transaksi pembelian saham PT Allo Bank Tbk. (BBHI) terkait erat dengan pengambilalihan Transmart.

“Kalau kami disuruh mengoperasikan Transmart, kami tidak mengerti. Sama seperti kami disuruh mengoperasikan bank, kan bukan bisnis kami. Ada juga yang mengatakan kami mengakuisisi Transmart, rasanya uang pak CT lebih banyak dari uang BL. Tidak terbalik, gitu?” kata Teddy sembari bergurau, Rabu (6/5/2021).

Adapun, dengan masuknya Bukalapak ke BBHI yang tak lain merupakan milik Chairul Tanjung juga, tidak mengherankan jika emiten teknologi tersebut digadang-gadang bakal melakukan kolaborasi dengan PT Trans Retail Indonesia, pengelola Transmart.

Teddy mengatakan kolaborasi itu berpeluang berkonsep patungan atau joint venture untuk mengembangkan bisnis offline to online (O2O). Apalagi beberapa startup e-commerce kini tengah gencar memperkenalkan model bisnis O2O. Strategi tersebut dinilai tepat untuk memasarkan beberapa produk, khususnya elektronik.

“Kami selalu mengeksplor semua potensi dan kemungkinan yang ada, namun menjadi perusahaan publik juga artinya kami tidak bisa menangkap informasi sebelum informasi tersebut secara hukum boleh diungkap,” tutur Teddy.

Baru-baru ini, BUKA menyerap 2,49 miliar saham atau setara dengan 11,49 persen dari saham yang ditawarkan Allo Bank dalam penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Porsi saham yang diserap BUKA tersebut merupakan yang terbesar kedua dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp1,19 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper