Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berakhir Jatuh! Saham ARTO, BBCA dan TLKM Masih Jadi Favorit Asing

Sebanyak 182 saham hijau, 364 saham merah dan 134 saham bergerak stagnan pada akhir perdagangan hari ini.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) jatuh 0,13 persen atau 8,94 poin ke 6.653,35 pada akhir perdagangan Kamis (6/1/2022).

Sepanjang hari IHSG bergerak dalam kisaran 6.593,22-6.679,85. Sebanyak 182 saham hijau, 364 saham merah dan 134 saham bergerak stagnan pada akhir perdagangan hari ini.

Investor asing membukukan aksi beli bersih Rp639,82 miliar di seluruh pasar. Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) diakumulasi asing Rp249,3 miliar. Menyusul saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang diborong Rp188,4 miliar.

Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan saham PT Astra International Tbk. (ASII) juga menjadi favorit asing. Masing-masing saham dibeli Rp84,2 miliar dan Rp50,1 miliar.

Di sisi lain, investor asing melakukan aksi jual untuk saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) sebesar Rp34,4 miliar. Saham ITMG pun terpantau melemah hingga 2,12 persen dan membawanya parkir ke level 19.625. 

Saham KLBF juga terpantau dijual asing sebesar Rp19,3 miliar, UNTR sebesar Rp16,8 miliar, PTBA sebesar Rp15,6 miliar, dan SRTG sebesar Rp13,0 miliar. 

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan pertemuan The Fed pada Januari ini akan menjadi salah satu poin terpenting bagi pelaku pasar dan investor, terkait dengan rencana yang lebih pasti dengan kenaikkan tingkat suku bunga.

Apabila The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga pada Maret mendatang, menurutnya ada kemungkinan Bank Indonesia akan melakukan hal yang sama atau selangkah lebih maju.

"Artinya BI akan menaikkan tingkat suku bunga lebih awal daripada The Fed. Namun, ini semua masih membutuhkan konfirmasi pada pertemuan The Fed pada bulan ini," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper