Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semacom Integrated (SEMA) Ikut Ramaikan Industri Mobil Listrik, Ini Buktinya

Sejak 2020, Semacom Integrated telah memperluas segmen bisnisnya dengan memproduksi baterai listrik bekerja sama dengan PT Fiberhome Technologies Indonesia.
Produk panel listrik PT Semacom Integrated Tbk.. Perseroan berencana melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan menerbitkan 347 juta saham/semacomintegrated.com
Produk panel listrik PT Semacom Integrated Tbk.. Perseroan berencana melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan menerbitkan 347 juta saham/semacomintegrated.com

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten PT Semacom Integrated Tbk. (SEMA) akan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) seiring dengan upayanya mendukung pemerintah dalam pengembangan kendaraan listrik.

Direktur Utama Semacom Integrated Rudi Hartono Intan mengatakan, sejak 2020 perseroan telah memperluas segmen bisnisnya dengan memproduksi baterai listrik bekerja sama dengan PT Fiberhome Technologies Indonesia. FiberHome adalah perusahaan telekomunikasi terkemuka, yang salah satu produknya adalah baterai litium ion.

Hingga semester I/2021, produk baterai yang diproduksinya memberikan kontribusi terhadap total pendapatan pada periode tersebut sebesar Rp15 miliar. Meski relatif masih kecil, Rudi optimistis ke depannya permintaan produk baterai akan terus meningkat seiring dengan semakin ekspansifnya industri telekomunikasi di Indonesia.

“Perseroan berencana melakukan diversifikasi usaha dengan membuka pasar baru sebagai pendukung industri energi terbarukan. Kami membidik pasar penyedia energi melalui produksi baterai untuk keperluan perusahaan telekomunikasi dan SPKLU,” ucap Rudi dalam keterangannya, Rabu (5/1/2022)

Dengan estimasi biaya investasi pembangunan SPKLU level 2 sebesar US$4.300 dan target kebutuhan SPKLU menurut proyeksi PLN pada 2021-2025, maka terdapat potensi proyek minimum sebesar US$203 juta untuk perusahaan swasta.

Seiring dengan nilai proyek pembangunan SPKLU ini, Rudi berharap SEMA dapat memperoleh kontrak Kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Rudi menyatakan pihaknya siap membangun SPKLU ini di beberapa tempat strategis.

“Untuk mempertahankan pangsa pasar dalam industri panel listrik, baterai dan energi terbarukan, kami akan selalu melakukan usaha-usaha dalam memperbaiki dan meningkatkan kompetensi dan kualitas produk dengan melakukan inovasi produk, meningkatkan efisiensi proses produksi, serta melakukan survey pasar,” sambungnya.

Sebagai informasi tambahan terkait SPKLU, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sebanyak 187 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU dan 153 unit stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) telah dibangun dan beroperasi di dalam negeri.

Kementerian ESDM juga mencatat per September 2021 ada 187 titik SPKLU yang tersebar di 155 lokasi di seluruh Indonesia. Ke depan jumlah SPKLU akan terus ditambah demi mendukung pengembangan mobil listrik di dalam negeri. Oleh sebab itu peluang bisnis ini harus dimanfaatkan oleh produsen dalam negeri. Pemerintah telah mengeluarkan regulasi terkait infrastruktur pengisian listrik untuk KBLBB yang memberikan kemudahan pada investasi SPKLU.

Selain itu, SEMA juga berencana untuk memasarkan produk baterai ke pasar telekomunikasi. Hal ini mengingat sektor informasi dan telekomunikasi akan membutuhkan baterai dan perangkat kelistrikan lainnya untuk mengoptimalkan layanannya.

Ia mengatakan, sejauh ini SEMA merupakan salah satu perusahaan lokal yang telah memproduksi panel-panel untuk data center.

“Dengan mempertimbangkan potensial bisnis yang ada, dan kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan modul surya sebagai bagian dari energi terbarukan, kami telah mempertimbangkan dan mengkaji pengembangan bisnis untuk pengerjaan Inverter Modul Surya dan BOS (Balance of System) Modul Surya,” pungkas dia.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), industri informasi dan telekomunikasi (infokom) mengalami pertumbuhan sebesar 10,9 persen pada kuartal II/2020 apabila dibandingkan dengan kuartal II/2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper