Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asing Rajin Net Buy, IHSG Hijau Awal 2022, ARTO & TLKM Paling Diborong

Sebanyak 321 saham hijau, 215 saham merah dan 148 saham bergerak stagnan pada akhir perdagangan hari ini.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 1,27 persen atau 83,82 poin ke 6.665,30 pada akhir perdangangan Senin (3/1/2022).

Sepanjang hari, IHSG bergerak di kisaran 6.586,13 - 6.677,19. Sebanyak 321 saham hijau, 215 saham merah dan 148 saham bergerak stagnan pada akhir perdagangan hari ini.

Saham PT Guna Timur Raya Tbk. (TRUK) terpantau berada di jejeran top gainers atau mengalami kenaikan harga tertinggi hari ini. Harga TRUK menanjak 34,97 persen menjadi Rp220.

Selanjutnya saham PT Tanah Laut Tbk. (INDX) naik 12,80 persen menjadi Rp141 dan saham PT Central Proteina Prima Tbk. (CPRO) naik 9,47 persen menjadi Rp104.

Investor asing membukukan beli bersih Rp347,16 miliar. Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menjadi yang paling banyak diborong asing Rp166,5 miliar.

Menyusul saham saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) yang diakumulasi asing Rp93,1 milair, dan saham PT Elang Mahkotya Teknologi Tbk. (EMTK) yang dibeli asing Rp91,4 miliar.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan pasar saham Indonesia telah menjadi salah satu yang paling diincar investor asing sejak 2021.

Di kawasan Asia Tenggara, pasar saham Indonesia menjadi satu-satunya yang mencatatkan beli bersih (net buy) dari investor asing senilai Rp37,97 triliun pada 2021. Realisasi itu kontras dengan aksi investor asing di bursa negara-negara tetangga yang malah mencatatkan jual bersih (net sell).

“Sektor keuangan menjadi yang paling banyak dibeli investor asing, yang mana kami lihat karena sektor ini dalam pemulihan,” tulis Hariyanto dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip Senin (3/1/2022).

Di sisi lain, saham sektor konsumer nonsiklikal menjadi saham-saham yang paling tidak diminati oleh investor asing karena sektor ini biasanya tumbuh lebih lambat pada masa pemulihan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper