Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tantangan Pasar Modal Tahun 2022 Versi Presiden Jokowi

Presiden Jokowi mengungkapkan sejumlah tantangan pasar modal pada 2022, seperti tingginya inflasi global, penyebaran omicron, hingga rencana tapering off The Fed.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan pembukaan perdagangan Bursa di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat pembukaan pembukaan perdagangan Bursa di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan sejumlah tantangan yang bakal dihadapi ekonomi Indonesia dan pasar modal pada 2022 saat membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia pada Senin (3/1/2022). 

Presiden Joko Widodo mengungkapkan tahun 2021 merupakan tahun yang cukup sulit, karena Indonesia terkena serangan gelombang kedua pandemi Covid-19 dengan kedatangan varian delta. Namun, sejumlah indikator ekonomi tetap menunjukan hasil yang baik.

Menurutnya, beragam indikator ekonomi yang cukup baik sepanjang 2021 menjadi modal yang harus terus ditingkatkan menyongsong 2022. Kendati demikian, sejumlah tantangan tetap menghantui tahun akselerasi pasca pandemi Covid-19 ini.

"[Kinerja ekonomi] inilah yang harus ditingkatkan di 2022, meskipun kita tahu masih akan banyak tantangan dihadapi baik omicron, baik itu kenaikan inflasi, baik tapering off, baik kehilangan kontainer dimana-dimana, baik negara-negara lain yang mengalami kelangkaan energi, ini akan mengganggu ekspor kita," jelasnya saat membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (3/1/2022).

Menurut Jokowi, tantangan-tantangan tersebut yang akan dihadapi sepanjang 2022. Namun, Presiden menyakini semangat kerja keras bersama dapat menyelesaikan tantangan tersebut dengan baik.

Jokowi juga bersyukur Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat tumbuh dengan return 10,1 persen sepanjang 2021. Angka tersebut menurutnya cukup tinggi jika dibandingkan dengan sejumlah negara Asean lain, seperti Singapura tumbuh 9,8 persen, Malaysia minus 3,7 persen, dan Filipina minus 0,2 persen.

"Jumlah orang yang masuk ke bursa, investor pasar modal ini juga naik sangat tinggi sekali di 2017 disampaikan oleh Ketua OJK 1,1 juta, hari ini mencapai 7,4 juta investor, utamanya investor ritel, yang banyak dari anak-anak muda, milenials, gen z, semuanya masuk ini diharapkan terus membesar, dan akah memberikan dorongan pertumbuhan ekonomi negara kita," paparnya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebut pasar modal Indonesia akan menghadapi beberapa tantangan pada 2022.

Dia mengatakan, pencapaian pasar modal sepanjang 2021 tidak membuat pihaknya berpuas diri, karena banyak tantangan yang akan dihadapi di 2022.

"Pertama, ada varian baru omicron di beberapa negara. Ini menjadi perhatian. Kedua, kita mempunyai pembiayaan proyek strategis yg jumlahnya cukup besar, yang harus kita pikirkan, bagaimana pembiayaan, terutama infrastruktur termasuk bagaimana kita menciptakan lapangan kerja," ujar Wimboh.

Tantangan selanjutnya menurut Wimboh adalah normalisasi kebijakan negara maju. Menurutnya, hal ini tidak boleh diabaikan. Selain itu, dia menyebut inflasi di beberapa negara telah meningkat.

Tantangan keempat, adalah agenda global penurunan emisi karbon. Indonesia, kata dia, memiliki komitmen untuk penurunan emisi karbon. Selanjutnya, adalah tantangan digitalisasi, karena ada ekses yang menurutnya harus ditangani.

Terakhir, dia menilai Indonesia perlu memikirkan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Pasalnya, penduduk Indonesia bertambah banyak, tetapi, suatu saat akan over capacity.

"Ini bagaimana kita bisa menghadapi itu. Ini semua sudah menjadi agenda presidensi indonesia di G-20, sehingga pasar modal harus menjawab tantangan itu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper