Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurangi Orang Indonesia Berobat ke Luar Negeri, John Riady Teruskan Ekspansi RS Siloam (SILO)

Melihat tingginya kebutuhan rumah sakit di Tanah Air, Siloam, anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) terus menggarap penambahan rumah sakit Siloam di berbagai kota di Indonesia.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kiri) bersama Presiden Direktur Ketut Budi Wijaya memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady (kiri) bersama Presiden Direktur Ketut Budi Wijaya memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Rumah Sakit grup Lippo, PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) terus menambah jumlah rumah sakit kelolaannya guna mengambil pangsa pasar agar masyarakat Indonesia tetap berobat di dalam negeri.

Presiden Komisaris Siloam International Hospitals John Riady menjelaskan melihat tingginya kebutuhan rumah sakit di Tanah Air, Siloam, anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) terus menggarap penambahan rumah sakit Siloam di berbagai kota di Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, SILO sebagai anak usaha LPKR yang berkecimpung di bidang kesehatan terus melakukan perbaikan dan inovasi.

"Hal ini sejalan dengan berbagai perbaikan yang dijalankan oleh induk usaha, mulai dari perbaikan proses bisnis, tata kelola perusahaan atau good corporate governance (GCG), hingga inovasi. Tujuannya, menjaga fondasi bisnis perusahaan, serta meraih pertumbuhan bisnis secara berkesinambungan," katanya, Rabu (29/12/2021).

Sejalan dengan perbaikan dan inovasi di bisnis properti, LPKR juga terus meningkatkan kinerja SILO.

Berbagai pengembangan terus dilakukan SILO, di antaranya layanan digital. SILO telah meluncurkan layanan digitalnya melalui aplikasi MySiloam, layanan telehealth yang terhubung dengan 1000 dokter.

Melalui pengembangan digital ini, penetrasi dan ekspansi SILO akan semakin meningkat pesat.

Selain itu, saat ini SILO juga telah resmi masuk dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Small Cap.

John juga mengungkapkan, SILO yang telah berdiri sejak 1992 terus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan, serta pengembangan ekosistem di bidang kesehatan.

Eksistensi SILO memiliki penopang yang kuat dengan adanya Fakultas Kedokteran (FK) dan Sekolah Perawat Universitas Pelita Harapan (UPH), serta Mochtar Riady Institute of Nanotechnology (MRIN).

Selain itu, SILO juga telah banyak mengirimkan dokter umum untuk mengambil spesialisasi di luar negeri. Dengan ekosistem yang dibangun, SILO akan terus berkembang.

Berbagai perbaikan dan peningkatan menjadikan SILO sebagai rumah sakit yang mendapatkan pengakuan internasional.

Pada 2014, Siloam memperoleh pengakuan dari tiga lembaga akreditasi kesehatan internasional, yakni Joint Commision International (JCI) dari AS, Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dari Indonesia, dan Australian Council on Healthcare Standards (ACHS) dari Australia.

Menurut John, Indonesia membutuhkan rumah sakit dengan dokter dan perawat yang berkualitas dan ahli di bidangnya, serta berdedikasi tinggi. Sejauh ini, jaringan SILO telah memiliki 2.700 dokter umum dan spesialis, serta lebih dari 15.000 perawat dan staf pendukung.

Seiring dengan peningkatan kualitas, SILO juga terus menambah jumlah jaringan. Hingga saat ini SILO sudah memiliki 41 rumah sakit di 23 kota di seluruh Indonesia.

Secara rinci yakni 14 di Jabodetabek, 7 di Jawa (luar Jabodetabek), 5 di Sumatera, 6 di Bali dan Nusa Tenggara, 3 di Kalimantan, 5 di Sulawesi, serta 1 di Maluku.

“SILO akan terus membangun rumah sakit baru agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas dan berstandar internasional. Kebutuhan akan layanan rumah sakit masih sangat besar di Indonesia,” terang John.

John mengungkapkan bahwa saat ini kemampuan dan kualitas rumah sakit di dalam negeri tidak kalah bagus dibandingkan dengan rumah sakit yang ada di luar negeri. Hal ini dibuktikan, dengan meningkatnya pasien non-Covid 19 di SILO selama pandemi berlangsung.

John merasa yakin dengan patient experience yang ada, pasien-pasien tersebut akan tetap berobat di SILO. “Pelayanan di SILO tidak kalah dibanding luar negeri. Pengalaman bagus yang telah dialami pasien akan tetap kita jaga,” ungkap John.

Pengalaman panjang dan jaringan yang luas menempatkan SILO sebagai pengelola rumah sakit terkemuka di Indonesia dan menjadi benchmark pelayanan kesehatan berkualitas di Tanah Air.

Perluasan layanan lewat pembukaan jaringan rumah sakit baru dimaksudkan juga untuk memenuhi skala ekonomi agar rakyat bisa mendapatkan layanan kesehatan yang lebih terjangkau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper