Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Legenda Pasar Saham Indonesia Bocorkan Trik Sukses Raih Cuan

Baik Lo Kheng Hong dan Jos Parengkuan sama-sama mengandalkan analisa fundamental perusahaan sebelum membeli sahamnya.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan ponsel di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Dua legenda pasar saham Lo Kheng Hong dan Jos Parengkuan membagikan siasat sukses berinvestasi di pasar modal. Salah satunya dengan memperhatikan fundamental perusahaan.

Jos mengaku, selama menjadi private investor jarang mengandalkan analisis teknikal, bahkan kurang cocok dengan metode tersebut.

“Saya sendiri kurang begitu cocok dengan technical analysis. Pertama yang karena itu kita rely on harga yang sudah terjadi di pasar dan volume secara historical. Sementara, kalau fundamental kita analisa bisnis seperti apa dan ke depannya seperti apa, kalau technical analysis lihat ke belakang, sementara fundamental lihat ke depan dan jangka panjang. Secara prinsip technical analysis nggak matching dengan saya,” ungkapnya dalam podcast Syailendra Capital, Sabtu (25/12/2021).

Kedua, menurutnya technical analysis membuat investor jadi terpicu sering trading. Sedangkan investor seperti dirinya cenderung lebih melihat jangka panjang, cari perusahaan yang bagus, dan hold untuk waktu yang lama.

“Agak boring sih. Tapi, kan, if you find your investment entertaining, you don’t make money. Good investing is boring, nyatanya memang begitu, nunggunya lama,” ujarnya.

Dengan membaca fundamental, investor bisa lebih yakin dengan saham yang dibeli dan mengerti geraknya ke depan.

Serupa, Lo Kheng Hong juga mengandalkan fundamental perusahaan untuk menentukan saham mana yang hendak dibeli dan belajar bersabar.

“Kalau kita beli yang kita tidak tahu, kita tidak akan bisa sabar. Kalau kita beli karena beli tukang pompom, influencer, mana bisa sabar," ujarnya.

"Kita baca laporan keuangan, berapa penjualan, labanya modalnya, utangnya, itu tahu semua kita pasti sabar. Karena kita tau ini Mercy harga Avanza tentu kita bersabar. Kalau dia beli kucing dalam karung dia tidak tau apa yang da beli, gimana bisa sabar, akan galau terus,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper