Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro Ekspansi Bisnis non Batu Bara, Raih Pinjaman Rp1,4 Triliun

Adaro Energy mendapatkan fasilitas pinjaman US$100 juta atau sekitar Rp1,43 triliun dari Adaro Indonesia untuk diversifikasi bisnis non batu bara.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) didampingi Komisaris Independen Adaro Mohammad Effendi saat melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO) Rabu (20/5/2020) di kantornya di Jakarta. Istimewa
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) didampingi Komisaris Independen Adaro Mohammad Effendi saat melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO) Rabu (20/5/2020) di kantornya di Jakarta. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adaro Indonesia (AI) sepakat memberikan pinjaman kepada induk usahanya, PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), senilai US$100 juta atau sekitar Rp1,43 triliun.

Manajemen Adaro menyebutkan pada 20 Desember 2021, ADRO dan AI telah menandatangani perjanjian pinjaman dimana AI memberikan pinjaman kepada ADRO sampai dengan US$100 juta.

"Fasilitas pinjaman akan digunakan ADRO untuk tujuan investasi," papar manajemen ADRO dalam keterangannya.

Adaro berencana untuk terus melakukan ekspansi pada pilar non pertambangan batu bara. Hal ini akan memberikan portofolio bisnis yang lebih seimbang serta akan memberikan perlindungan kepada perseroan di seluruh fase siklus batubara yang sangat siklikal.

"Kondisi ini juga akan menjadi kontributor penting terhadap penciptaan nilai jangka panjang," imbuh Adaro.

Oleh karena itu, ADRO melakukan Perjanjian Pinjaman dengan AI untuk dapat merealisasikan rencana pertumbuhan yang berkesinambungan dimana perseroan akan secara langsung melakukan eksekusi dan terlibat langsung dalam komitmen investasi yang dibutuhkan Perseroan dan grup dimasa yang akan datang.

Di sisi lain, AI saat ini memiliki tingkat profitabilitas dan likuiditas yang sangat baik. Oleh karena itu, Perjanjian Pinjaman ini merupakan salah satu investasi yang akan memberikan tingkat pengembalian yang sehat kepada AI dan juga memberikan pengaruh positif pada profitabilitas AI kedepan.

Nilai pokok pinjaman US$100 juta dengan bunga LIBOR ditambah 3,42 persen. Tanggal jatuh tempo pinjaman pada 2026.

Pinjaman ini dapat dicairkan dalam mata uang rupiah dengan kurs yang akan disepakati oleh kedua belah pihak. Periode Bunga dihitung setiap 6 (enam) bulan dan jatuh tempo setiap akhir bulan Juni dan Desember sejak tanggal Perjanjian Pinjaman.

Tanggal Pembayaran Bunga yang pertama adalah 31 Desember 2021. Transaksi ini merupakan transaksi afiliasi karena ADRO memegang 88,47 persen saham AI.

Adaro sebelumnya mengumumkan ekspansi perdana ke sektor pertambangan logam dengan membeli 3,7 persen atau 145,6 juta saham PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA).

Mahardika Putranto, Sekretaris Perusahaan Adaro Energy, mengatakan transaksi pembelian dilakukan perusahaan melalui anak usahanya PT Alam Tri Abadi pada 14 Desember 2021.

“PT Alam Tri Abadi telah membeli 145,6 juta saham PT Cita Mineral Investindo Tbk. senilai Rp358,76 miliar,” tulisnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (16/12/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper