Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Karya (WSKT) Eksekusi Rights Issue, Harga Saham Menuju Rp1.000?

Waskita Karya (WSKT) membidik dana rights issue senilai total Rp11,96 triliun.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono bersama Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin saat kunjungan manajemen WSKT ke harian Bisnis Indonesia, Kamis (30/9/2021)/BISNIS-Himawan L. Nugraha.rn
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono bersama Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin saat kunjungan manajemen WSKT ke harian Bisnis Indonesia, Kamis (30/9/2021)/BISNIS-Himawan L. Nugraha.rn

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tengah memproses aksi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada akhir tahun ini.

Emiten dengan kode saham WSKT tersebut membidik dana rights issue senilai total Rp11,96 triliun. Adapun, pemerintah sebagai pemegang saham utama akan melaksanakan haknya terhadap saham WSKT senilai Rp7,9 triliun  melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

Lantas bagaimana rekomendasi saham WSKT dari para analis?

Analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael menuliskan dalam riset terbaru yang dipublikasikan lewat Bloomberg, upaya WSKT untuk memulihkan diri sudah berada di jalan yang tepat dan sejauh ini sudah on track.

“Kami memperkirakan pengurangan signifikan terhadap kerugian bersih [WSKT] pada 2022. Setelah rights issue selesai, harga saham seharusnya bisa naik,” tulis Joshua, dikutip Kamis (23/12/2021).

Joshua memberikan rekomendasi beli untuk saham WSKT dengan target harga Rp1.150.

Di sisi lain, Analis J.P. Morgan Sekuritas Henry Wibowo dan Arnanto Januri memberikan rekomendasi netral untuk saham kontraktor pelat merah termasuk WSKT. 

J.P. Morgan mengingatkan bahwa return-on-equity (ROE) dari perusahaan kontraktor secara konsisten melemah dalam 5-6 tahun terakhir karena level inflasi pada sisi utang dan kerugian investasi proyek infrastruktur sebelumnya.

“Kami memperkirakan ROE pada 2022 masih lebih rendah dibandingkan rata-rata historis, yang mengurangi potensi untuk re-rating valuasi,” tulis J.P. Morgan.

Adapun, nilai kontrak baru untuk emiten BUMN Karya termasuk Waskita Karya diperkirakan bisa tumbuh 15 persen pada 2022 namun masih 15 persen lebih rendah dibandingkan realisasi kontrak baru pada 2019. Hal ini masih dipengaruhi oleh fokus pemerintah ke penyelesaian pandemi ketimbang berbelanja infrastruktur.

Dengan demikian, J.P. Morgan menyarankan investor untuk wait and see dalam mengakumulasi saham BUMN Karya sembari mencermati realisasi kontrak baru. Saham WSKT diberi rekomendasi netral dengan target harga Rp1.000

Di lantai bursa, saham WSKT ditutup turun 0,67 persen menjadi Rp740 pada Kamis (23/12/2021). Sejak awal tahun, harga jeblos 48,61 persen dengan kapitalisasi pasar Rp10,04 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper