Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melesat Paling Kuat di Asia, Ini Sebabnya

Rupiah ditutup melesat 0,68 persen atau 98,50 poin ke posisi Rp14.303,50 per dolar AS hari ini, terkuat di Asia.
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah di salah satu cabang MNC Bank, Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada hari ini, Selasa (21/12/2021). Rupiah pun memimpin penguatan mata uang lainnya di kawasan Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melesat 0,68 persen atau 98,50 poin ke posisi Rp14.303,50 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS terpantau melemah 0,14 persen ke level 96,42 pada pukul 15.30 WIB.

Beberapa mata uang di kawasan Asia terpantau ikut terapresiasi terhadap dolar AS diantaranya mata uang rupee India naik 0,52 persen, ringgit Malaysia naik 0,41 persen, dolar Singapura naik 0,18, dan yuan China naik 0,09 persen terhadap dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pasar optimistis bahwa pemerintah bisa mencegah varian baru Covid-19 Omicron menyebar di Indonesia, walaupun akhir tahun ini masyarakat akan bepergian ke luar kota.

Pemerintah ungkapnya sudah mengantisipasi dengan menginstruksikan kepada pemangku kebijakan yaitu aparat keamanan baik Polisi, TNI maupun dinas perhubungan dan Satpol PP untuk melakukan penyekatan-penyekatan baik di jalan utama maupun jalan lainnya guna untuk mencegah laju mobilisasi masyarakat yang akan pergi ke luar kota.

“Harus diingat bahwa, libur Natal dan Tahun baru 2022 merupakan tradisi masyarakat yang tidak bisa dihindari, walaupun Omicron merupakan varian dengan mutasi 70 kali penyebaran varian Delta,” ungkap Ibrahim dalam riset hariannya, Selasa (21/12/2021).

Menurutnya, masyarakat begitu percaya diri dan menganggap bahwa Omicron itu tidak terlalu berbahaya, dikarenakan masyarakat sudah mengikuti anjuran pemerintah dengan melakukan vaksinasi tahap pertama dan tahap kedua, menjaga jarak dan menggunakan masker.

Ibrahim berpendapat, guna menanggulangi hal tersebut, pemerintah harus turun langsung ke lapangan untuk memberikan informasi tentang bahaya Omicron yang saat ini sudah menyebar di belahan dunia termasuk di Eropa maupun Amerika Serikat.

Bahkan jelasnya negara-negara di Eropa sudah melakukan pengamanan ketat atau lockdown sedangkan Amerika Serikat sedang dalam proses lockdown.

Sementara itu, Ibrahim menyampaikan bahwa dampak dari komentar Senator AS Joe Manchin pada hari Minggu (19/12/2021), bahwa ia tidak akan mendukung paket Build Back Better Biden senilai US$1,75 triliun terus terasa pada hari ini.

Selain itu, Investor juga khawatir karena jumlah kasus Covid-19 di Eropa dan AS melonjak dan beberapa negara Eropa bersiap untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk memperlambat penyebaran kasus Omicron.

Lalu, Di Asia Pasifik Reserve Bank of Australia merilis risalah dari pertemuan terbarunya pada hari sebelumnya. Bank sentral Australia mengatakan dalam risalah bahwa memulai pengurangan aset pada pertemuan pertama 2022 dan mengakhirinya pada Mei konsisten dengan perkiraan yang ada.

Berdasarkan sentimen di atas, Ibrahim mengungkapkan rupiah pada hari ini ditutup tajam dan bahkan sempat menguat 105 poin dan memperkirakan pergerakan rupiah besok, Rabu (21/12/2021) akan kembali menguat.

“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.280 - Rp14.350,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper