Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham CITA Melesat 24 Persen setelah Adaro Resmi Masuk

Saham CITA naik 23,94 persen atau 680 poin menjadi Rp3.520 seiring dengan informasi masuknya Grup Adaro.
Pelaksanaan public expose PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA)di tengah pandemi pada Kamis (30/7/2020)./Bisnis-Pandu Gumilar
Pelaksanaan public expose PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA)di tengah pandemi pada Kamis (30/7/2020)./Bisnis-Pandu Gumilar

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) melesat seiring dengan masuknya grup PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) sebagai salah satu pihak pemegang saham.

Pada perdagangan Jumat (17/12/2021) pukul 09.28 WIB, saham CITA naik 23,94 persen atau 680 poin menjadi Rp3.520. Total transaksi mencapai Rp420,48 juta dengan volume 163 kali transaksi.

Kapitalisasi pasar CITA senilai Rp13,94 triliun. Valuasi saham emiten logam ini berada di level 27,81 kali.

Di sisi lain, saham ADRO berada di posisi Rp2.040 pada pukul 09.31 WIB, sama seperti kemarin. Saham ADRO pagi ini bergerak di kisaran Rp2.030-Rp2.060.

Seperti diketahui, emiten batu bara Adaro Energy memborong 145,6 juta saham CITA sebagai langkah investasi ke sektor pertambangan mineral logam.

Mahardika Putranto, Sekretaris Perusahaan Adaro Energy, mengatakan transaksi pembelian dilakukan perusahaan melalui anak usahanya PT Alam Tri Abadi pada 14 Desember 2021.

“PT Alam Tri Abadi telah membeli 145,6 juta saham PT Cita Mineral Investindo Tbk. senilai Rp358,76 miliar,” tulisnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (16/12/2021).

PT Alam Tri Abadi bergerak di bidang usaha perdagangan dan jasa yang sudah beroperasi sejak 2007. Hingga 30 September 2021, total asetnya sebelum eliminasi mencapai US$6,58 miliar.

Setelah transaksi pembelian itu, anak usaha emiten bersandi saham ADRO itu memiliki sekitar 3,7 persen saham CITA.

Sementara itu, mayoritas saham CITA masih digenggam oleh PT Harita Jayaraya sebagai pemegang saham pengendali dan Glencore International Investment Ltd.

Harita Jayaraya merupakan entitas bisnis yang terafiliasi dengan Lim Hariyanto Wijaya Sarno. Pria yang ditaksir majalah Forbes memiliki kekayaan US$1 miliar itu merintis Grup Harita yang berbisnis di sektor komoditas.

Di sisi lain, CITA membukukan pendapatan Rp3,13 triliun sepanjang 9 bulan 2021. Adapun laba bersihnya mencapai Rp375,99 miliar. Pendapatan utama CITA berasal dari penjualan Metallurgical Grade Bauxite (MGB).

Menurut Mahardika, Adaro memilih berinvestasi kepada saham CITA karena perseroan berpendapat bahwa bisnis Metallurgical Grade Bauxite dan Smelter Grade Alumina merupakan bisnis yang menjanjikan dalam jangka panjang seiring dengan perbaikan perekonomian global dan peningkatan harga komoditas.

“Investasi keuangan pada instrumen saham yang dilakukan perseroan ini adalah kegiatan investasi keuangan biasa yang biasa dilakukan dalam treasury management,” imbuhnya.

ADRO, lanjutnya, saat ini memiliki posisi keuangan dan tingkat likuiditas yang cukup baik, sehingga perseroan memiliki fleksibilitas untuk melakukan investasi keuangan terukur pada instrumen yang memiliki tingkat profil risiko yang lebih tinggi.

Investasi keuangan ini diharapkan dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik dibandingkan dengan investasi keuangan yang konservatif.

Hingga September 2021, ADRO memiliki kas dan setara kas US$1,51 miliar. Adapun total asetnya tercatat sebesar US$7,11 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper