Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Saran Lo Kheng Hong untuk Adik-Adik Investor Milenial di Pasar Saham

Menurut Pak Lo, panggilan akrab Lo Kheng Hong, kehadiran investor milenial di pasar saham merupakan perkembangan yang baik.
Layar menampilkan Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Layar menampilkan Investor senior Lo Kheng Hong memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong hanya memiliki dua saran bagi investor milenial, yaitu baca laporan keuangan dan baca buku Warren Buffett.

Hal itu disampaikan Pak Lo, panggilan akrabnya, dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 merespons investor milenial yang ramai masuk ke pasar saham belakangan ini.

Menurut Pak Lo, kehadiran investor milenial di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan perkembangan yang baik. Namun, kebanyakan dari investor milenial yang berumur 18 - 35 tahun ini biasanya memiliki dana investasi yang lebih sedikit dibandingkan investor berpengalaman yang sudah berusia di atas 60 tahun.

“Milenial itu baru akan banyak uangnya 20 tahun kemudian. Meskipun milenial itu banyak, potensi mereka baru terlihat 20 tahun kemudian. Mereka itu investasi jangka panjang,” kata Pak Lo, Rabu (16/12/2021).

Sebagai investor saham yang sudah berlayar di pasar saham Indonesia selama 32 tahun, Pak Lo pun memberikan dua saran bagi investor milenial untuk bisa bertahan dalam jangka panjang.

Pertama, rajin membaca laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan tercatat. Pak Lo mengatakan laporan keuangan emiten merupakan sumber informasi yang paling valid.

“Ketika membeli saham suatu perusahaan, tentu saja yang harus dilakukan adalah bacalah annual report, sehingga mereka tahu bidang usahanya apa, siapa pemiliknya, direksi komisarisnya siapa, apakah bidang usahanya bagus atau tidak, apakah pemilik dan manajemennya adalah orang-orang jujur atau tidak. Dari annual report itu kita bisa tahu berapa penjualan, laba, modal, utang, nilai buku per saham, PBV, laba per saham, PER, kas sehingga investor akan tahu dan tidak beli kucing dalam karung. Dia tahu apa yang dia beli,” jelas Pak Lo.

Kedua, rajin membaca buku-buku Warren Buffett. Pak Lo mengatakan sejauh ini hanya Warren Buffett yang terbukti menjadi kaya dari investasi saham sedangkan pihak lainnya belum dapat membuktikan.

Pak Lo juga mengingatkan agar investor milenial tidak ikut-ikutan saran dari para pompom saham, influencer, maupun ajakan teman. Hal itu cenderung ke membeli kucing dalam karung, dan lebih besar potensi untuk kehabisan uang dalam berinvestasi saham.

“Jadi pesan saya untuk milenial ada dua hal, satu baca annual report dua baca lah buku Warren Buffett. Maka engkau akan bisa menjadi investor yang hebat, jangan hanya dengar tukang pompom dan influencer nanti lama-lama uangmu bisa habis,” ujar Pak Lo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper