Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hartono Bersaudara Kokoh Pimpin Daftar Orang Terkaya RI, Saham BBCA Jadi Pendorong

Hartono bersaudara pemilik grup Djarum termasuk PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumpulkan total kekayaan sebesar US$42,6 miliar, atau bertambah US$3,8 miliar.
Miliarder Indonesia Michael Bambang Hartono, salah satu pemilik Djarum Group, berfoto setelah wawancara di Jakarta, Indonesia, pada 21 Agustus 2018. Hartono, salah satu orang terkaya di Indonesia, yang pundi-pundi kekayaannya berasal dari tembakau, perbankan, dan telekomunikasi, adalah seorang taipan dan juga pemain bridge profesional berusia 78 tahun. Bloomberg/Dimas Ardian
Miliarder Indonesia Michael Bambang Hartono, salah satu pemilik Djarum Group, berfoto setelah wawancara di Jakarta, Indonesia, pada 21 Agustus 2018. Hartono, salah satu orang terkaya di Indonesia, yang pundi-pundi kekayaannya berasal dari tembakau, perbankan, dan telekomunikasi, adalah seorang taipan dan juga pemain bridge profesional berusia 78 tahun. Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Robert Budi Hartono dan Michael Hartono mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di Indonesia dalam daftar Forbes Indonesia’s 50 Richest.

Berdasarkan keterangan dari Forbes Asia pada Rabu (15/12/2021), kakak-beradik pemilik grup Djarum dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tersebut mengumpulkan total kekayaan sebesar US$42,6 miliar, atau bertambah US$3,8 miliar dibandingkan catatan tahun lalu.

"Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) seiring dengan masuknya investor ke saham-saham perbankan," demikian kutipan laporan Forbes.

Menyusul di belakangnya adalah keluarga Widjaja dengan nilai kekayaan US$9,7 miliar. Keluarga pemilik grup Sinar Mas tersebut menjadi salah satu dari tujuh nama yang mengalami penurunan nilai kekayaan pada tahun ini seiring dengan laba dan penjualan yang lesu pada sektor industri kertas.

Pada urutan ketiga adalah Anthoni Salim dengan konglomerasi Salim Group yang mendiversifikasi portofolionya ke sektor telekomunikasi. Nilai kekayaan Salim tercatat naik 44 persen menjadi US$8,5 miliar seiring dengan investasi yang sukses di Grup Emtek dan operator data center PT DCI Indonesia Tbk (DCII).

Pemilik emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Prajogo Pangestu dengan total kekayaan US$6 miliar. Tahun ini, Forbes mencatat jumlah kekayaan Prajogo terkontraksi 21 persen seiring dengan kondisi pasar petrokimia yang lesu.

Pemilik Indorama group, Sri Prakash Lohia bertengger di urutan keempat dengan total kekayaan US$6,2 miliar, atau naik US$600 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Prajogo Pangestu dengan PT Barito Pacific melengkapi lima besar orang terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan US$6,1 miliar.

Sementara itu, Forbes juga mencatat kehadiran tiga dari empat tokoh debutan dalam daftarnya yang diuntungkan dengan aksi IPO PT DCI Indonesia Tbk. (DCII). Pertama, adalah co-founder DCII Otto Toto Sugiri di urutan ke-19 dengan harta US$2,5 miliar.

Kedua, Marina Budiman dengan nilai kekayaan sebesar US$1,5 miliar yang berada di peringkat ke-30. Terakhir, Han Arming Hanafia di urutan ke-37 dengan total kekayaan US$1,19 miliar.

Meningkatnya popularitas sektor perbankan digital juga turut berimbas positif bagi sejumlah orang terkaya Indonesia. Jerry Ng yang mengakuisisi PT Bank Jago Tbk (ARTO) tahun lalu tercatat naik 5 kali lipat dan membawa nilai kekayaannya menjadi US$3,2 miliar dan berada di urutan ke-12.

Sementara itu, salah satu pemilik saham Bank Aladin Syariah, John Kusuma, juga menjadi pendatang baru dalam daftar ini dengan nilai kekayaan US$1,4 miliar di peringkat ke 32.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper