Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harum Energy (HRUM) Tambah Saham Smelter Nikel Rp393 Miliar

PT Harum Energy Tbk. melalui anak usahanya, PT Tanito Harum Nickel (THN), menambah kepemilikan saham di perusahaan smelter nikel PT Infei Metal Industry (IMI).
Kegiatan operasional di tambang batu bara yang dikelola oleh PT Harum Energy Tbk./harumenergy
Kegiatan operasional di tambang batu bara yang dikelola oleh PT Harum Energy Tbk./harumenergy

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Harum Energy Tbk. melalui anak usahanya yaitu PT Tanito Harum Nickel (THN) menambah kepemilikan saham di PT Infei Metal Industry (IMI) sebesar US$27,44 juta.

Dengan estimasi kurs Rp14.331 per dolar AS, transaksi itu setara dengan Rp393,24 miliar. Langkah meningkatkan kepemilikan saham THN di IMI ini pun mempertegas langkah emiten dengan kode saham HRUM dalam upaya diversivikasi ke bisnis nikel.

Direktur Utama Harum Energy Ray A. Gunara mengatakan THN telah membeli 252.838 saham baru atau 9,8 persen dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh IMI.

Dengan harga jual-beli sebesr US$27,44 juta, kepemilikan THN di IMI meningkat menjadi 49 persen. Adapun, PT IMI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pemurnian nikel (smelter).

“Tujuan dari transaksi yang dilakukan oleh perseroan adalah untuk meningkatkan kepemilikan perseroan pada kegiatan usaha pengelolaan dan permurnian nikel,” tulis Ray dalam keterbukaan informasi, Senin (13/12/2021).

Sebelumnya, HRUM menggelontorkan US$69 juta untuk mengakuisisi PT Infei Metal Industry (IMI) pada awal tahun. HRUM melalui THN telah mengakumulasi kepemilikan saham di IMI pada akhir Juli 2021 dengan merogoh kocek US$41,16 juta atau sekitar Rp595,25 miliar

Dengan dana itu, HRUM menambah kepemilikan 14,7 persen saham di IMI. Setelah transaksi, porsi kepemilikan naik menjadi 39,2 persen.

Ray memproyeksikan smelter nikel milik IMI akan berkontribusi penuh bagi keuangan perseroan pada 2023 dan diharapkan dengan prospek harga nikel dunia yang naik sehingga dapat mendorong lini bisnis nikel sebanding dengan kontribusi bisnis batu bara HRUM saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper