Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manulife AM (MAMI) Bukukan Total AUM Rp112,1 Triliun per September 2021

AUM Rp112,1 triliun tersebut milik lebih dari 1,3 juta investor institusi dan individu yang dikelola MAMI lewat 29 produk reksa dana, 41 kontrak pengelolaan dana, dan 1 perjanjian aset investasi.
Market Outlook bersama PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Selasa (7/12/2021)/Dok.Perusahaan.
Market Outlook bersama PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Selasa (7/12/2021)/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA - Manajer investasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mencatatkan pertumbuhan total dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar 15,32 persen sejak awal tahun menjadi Rp112,1 triliun per September 2021.

Director & CIO Fixed Income MAMI Ezra Nazula mengatakan total AUM perseroan meningkat 47,8 persen secara tahunan menjadi Rp112,1 triliun pada akhir September 2021.

“Dana sebesar Rp112,1 triliun ini milik lebih dari 1,3 juta investor institusi dan individu yang dikelola MAMI lewat 29 produk reksa dana, 41 kontrak pengelolaan dana, dan 1 perjanjian aset investasi,” kata Ezra dalam acara Market Outlook bersama MAMI, Selasa (7/12/2021).

Secara spesifik, hingga akhir kuartal III/2021 ini dana kelolaan reksa dana MAMI tercatat tumbuh 79 persen menjadi Rp61,7 triliun. Pertumbuhan itu jauh melampaui kenaikan dana kelolaan industri reksa dana sebesar 8,2 persen pada periode yang sama.

Ezra menjelaskan kondisi pasar saham maupun obligasi memang masih volatil pada akhir 2020 hingga awal 2021. Namun, keadaan berubah setidaknya pada paruh kedua tahun ini pergerakan pasar menjadi lebih optimistis.

Sejumlah acuan di pasar modal seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan terus menguat hingga menembus level tertinggi sepanjang masa sebesar 6.700. Tak hanya itu, yield Surat Utang Negara bertenor 10 tahun juga sempat menyentuh 6 persen.

“Kami melihat masih ada peluang di 2022 karena kondisi terlihat makin stabil,” ujar Ezra.

Untuk tahun depan, Manulife Aset Manajemen Indonesia masih merekomendasikan reksa dana dengan underlying asset saham yang dikombinasikan dengan reksa dana pendapatan tetap dengan underlying asset surat utang. Menurut Ezra, investor dapat memanfaatkan momentum penguatan pasar saham sembari menyeimbangkan risiko lewat pasar obligasi pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper