Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren IPO Indonesia 2022: Kian Ramai Startup Melantai di BEI

Transaksi sektor finansial melalui IPO akan meningkatkan jumlah pajak penghasilan dengan makin tumbuh dan kuatnya perusahaan startup di Indonesia.
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa tahun belakangan ini, tren penggalangan dana oleh perusahaan melalui aksi pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) semakin meningkat.

Antusiasme tersebut juga diprediksi akan tetap tumbuh hingga beberapa tahun ke depan terutama dengan dukungan berbagai pihak dan banyaknya perusahaan rintisan atau startup yang berkembang hingga saat ini.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan dalam acara peluncuran Whitepaper Launching oleh Mandiri Group mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia dapat diuntungkan dalam aksi IPO.

Pada kajian Whitepaper yang diluncurkan grup Mandiri, Panji mengungkapkan perekonomian Indonesia dapat diuntungkan dalam jangka panjang. Aksi IPO tersebut juga didukung dari dinamika startup yang menurutnya akan mendukung pertumbuhan PDB Nasional.

Panji menyampaikan, estimasi dari Google bahwa nilai digital ekonomi di Indonesia akan mencapai US$124 miliar pada tahun 2025. Menurutnya, hal tersebut artinya sumbangan digital ekonomi terhadap PDB pada tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 8,1 persen dari PDB Indonesia.

Selain itu lanjutnya dari sisi pemerintah, transaksi sektor finansial melalui IPO akan meningkatkan jumlah pajak penghasilan dengan makin tumbuh dan kuatnya perusahaan startup di Indonesia.

Lebih lanjut, pekerjaan-pekerjaan baru akan muncul. Dia mengungkapkan, hal yang paling penting dari terbentuknya ekosistem digital dan startup tekonologi adalah makin meningkatkan kompetisi inovasi di pasar indonesia yang berujung pada semakin meningkatnya produktivitas.

“Jumlah startup yang IPO di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam waktu empat tahun belakangan ini. Tren IPO tersebut diprediksi tetap tumbuh karena ada dukungan dari pemerintah Indonesia,” ungkap Panji dalam acara Grup Mandiri, Selasa (7/12/2021).

Head of IDX Incubator Aditya Nugraha di acara yang sama juga mengungkapkan BEI banyak melakukan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan literasi keuangan terutama di pasar modal.

Aditya mengaku ingin membentuk lingkungan investasi atau investment society di Indonesia dan berpotensi sangat besar.

“Sehubungan dengan banyaknya perusahaan-perusahaan teknologi atau yang sering kita sebut sebagai startup mereka melakukan IPO, listing di BEI yang salah satu karakteristiknya adalah memiliki kecenderungan untuk belum membukukan profit dalam waktu dekat, nah ini yang harus memang dipahami oleh investor,” jelas Aditya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa untuk melakukan IPO sendiri tidak tertutup pada perusahaan-perusahaan dengan valuasi yang besar tetapi juga terbuka untuk perusahaan kecil maupun menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper